Pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yang mengutip Al quran surat Al Maidah ayat 51 dinilai dapat mengancam toleransi antar umat beragama. Meski Ahok sudah minta maaf, elemen bangsa, tokoh agama dan tokoh politik sebaiknya tidak bermain-main dengan isu SARA.
Begitu dikatakan Ketua DPP Laskar Aswaja, Adhi Thobink Permana seperti dilansir Kantor Berita Politik Rakyat Merdeka Online, Senin (10/10).
"Pernyataan Ahok tentang Surah Al Maidah ayat 51 dapat mengancam toleransi antar umat beragama, karena toleransi dibangun atas dasar saling menghormati," tegas Adhi.
Ahok, lanjut dia, juga seperti tidak menghormati perbedaan pendapat yang berkembang di antara umat muslim. Ke depan, Laskar Aswaja akan bekerjasama dengan para ulama, penegak hukum dan instansi terkait untuk membangun komunikasi dengan tokoh antar umat beragama dalam rangka menjaga toleransi dan keutuhan NKRI.
"Laskar ini juga akan mengawal prinsip-prinsip Ahlussunnah Waljama'ah diantaranya prinsip Tasammuh (toleransi) dalam bingkai kebhinekaan," kata Adhi.
Laskar Aswaja sendiri terus melebarkan sayap. Akhir pekan lalu, para pengurus Laskar Aswaja Provinsi Lampung resmi dilantik. Pelantikan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan seluruh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) se Provinai Lampung dilakukan di Pondok Rimbauan (Guess House), akhir pekan lalu.
Hadir dalam pelantikan tersebut, Ketua Umum DPP Laskar Aswaja Adhi Thobing Permana, Ketua Dewan Pembina DPW Laskar Aswaja Lampung KH.Ghufron, Pjs Ketua PWNU H.Agus Saeful Islam beserta beberapa Ketua PCNU dan perwakilan dari Polda Lampung.
Ketua DPW Laskar Aswaja Lampung, M.Sudirman mengatakan, Laskar Aswaja adalah gerakan menjaga dan menghidupkan Ahlussunnah wal jama’ah. Tujuannya, menguatkan dan memback-up dakwah NU yang mengutamakan dan mengedepankan akhlaq.
"Laskar Aswaja lahir sebagai reaktifitas terhadap maraknya gerakan terorisme dan radikalisme yang semakin menghawatirkan serta mengganggu keutuhan bangsa," kata Sudirman. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA