Pernyataan Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama di depan jajaran Muspida dan warga Kepulauan Seribu tentang Al Qur’an Surah Al Maidah ayat 51 yang katanya membodohi umat Islam, menuai kritik keras.
Koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (KomTak), Lieus Sungkharisma menegaskan, pernyataan tersebut bisa berdampak buruk bagi warga keturunan Tionghoa di Indonesia.
"Ahok sepertinya sengaja memainkan isu SARA itu untuk memancing reaksi umat Islam agar mereka bertindak di luar batas dan melanggar hukum. Saya berharap umat Islam tidak terpancing. Anggap aja Ahok itu orang tolol yang sedang bernasib baik. Itu saja," kata Lieus dalam surat elektronik yang dikirimkan ke redaksi, Kamis malam (6/10).
Walau begitu, dia tetap khawatir pernyataan Ahok yang sering mengadu domba dan bermuatan SARA itu, cepat atau lambat akan berdampak pada warga keturunan Tionghoa di Indonesia.
"Bukan mustahil masyarakat yang jengkel akan bersikap pukul rata bahwa semua orang Tionghoa sama seperti Ahok. Dan kalau itu terjadi, siapa yang bisa mencegah peristiwa rasial seperti tahun 1948 di Solo atau 1965 di Medan, tidak akan terulang lagi?” cetus Lieus.
Seperti diketahui, dalam kunjungannya ke Kepulauan Seribu, di depan jajaran Muspida dan warga, Ahok mengatakan bahwa Al-Qur’an surat Al Maidah ayat 51 sebagai kitab yang membodohi Umat Islam.
"Kalau Bapak ibu gak bisa pilih saya karena dibohongin dengan surat Al Maidah 51, macem macem itu. Kalo bapak ibu merasa gak milih nih karena saya takut neraka, dibodohin gitu, ya gak apa-apa,” ujar Ahok.
Video pernyataan itu bahkan sengaja diunggah ke youtube pada Senin (26/9), dan langsung mendapat reaksi keras dari nitizen. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA