Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, menyatakan kemarahannya kepada Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, dengan mengatakan "pergi sana, ke neraka".
Selain itu, Duterte juga menegaskan ketidakpeduliannya kepada penghentian tawaran pembelian senjata dari Amerika karena masih ada Rusia dan China yang bersedia menjual senjata kepada Filipina.
Duterte menuturkan ia sedang menyusun kembali kebijakan luar negerinya karena Amerika Serikat telah mengecewakan Filipina.
"Saya akan putus dengan Amerika. Walaupun ini mungkin terdengar kotor bagi Anda, saya memiliki tugas mulia untuk menjaga integritas republik ini dan kesehatan rakyat," ujar Duterte.
"Kalau Anda tidak mau menjual senjata, saya akan berpaling ke Rusia. Saya sudah mengirim beberapa jenderal ke Rusia, dan Rusia mengatakan tidak usah khawatir, kami punya semua yang kalian perlukan dan kami akan memberikannya kepada kalian."
"Dan China, mereka mengatakan datang saja dan tanda tangan, semuanya akan dikirim." tambah Duterte. [hta]
KOMENTAR ANDA