Tuduhan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kepada cawagub Sandiaga Uno sebagai pengemplang pajak karena mengikuti program tax amnesty merupakan bentuk kepanikan.
Pasalnya, selain mengajak mengikuti tax amnesty, Sandiaga juga menantang pembuktian terbalik harta yang dimiliki Ahok.
"Kalau memang sudah merasa trasparan dan tidak ada yang ditutupi, kenapa Ahok tidak berani menerima tantangan ini bukan malah sebaliknya melakukan tuduhan yang tidak berdasar," kata pemerhati politik, Jajat Nurjaman, Rabu (5/10)
Selain itu, lanjut Jajat, sebagai calon petahana apa yang dilakukan Ahok tidak mencerminkan siap bersaing secara sehat dengan cara mengdiskreditkan salah satu lawan politiknya.
Menurut Jajat, apa yang dilakukan Ahok kali ini bertentangan dengan salah satu alasan kenapa PDI Perjuangan sebagai partai penguasa memberikan dukungannya, karena Ahok dianggap bisa bersinergi dengan pemerintah pusat.
"Namun dengan adanya kejadian ini saya kira harus menjadi catatan penting bagi PDIP karena pada kenyataannya Ahok tidak selalu bisa sejalan dengan pemerintah pusat (soal tax amnesty)," terang direktur eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) ini.
Jajat menambahkan, apa yang dilakukan Sandiaga patut dijadikan contoh yang baik, karena meskipun belum menjadi pejabat publik sudah berani transparan dan bisa bersinergi dengan pemerintah pusat yang saat ini sedang gencar mensosialisasikan program tax amnesty.[rgu]
KOMENTAR ANDA