Kepala Kepolisian Resort Kota Besar (Kapolrestabes) Medan, Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto tidak membantah bahwa harapan masyarakat Kota Medan akan semakin besar terhadap pelayanan kepolisian seiring naiknya level Polresta Medan menjadi Polrestabes Medan. Hal ini menurutnya merupakan hal yang wajar mengingat masyarakat senantiasa mengharapkan pelayanan yang maksimal dari pihak kepolisian.
"Ya memang pastilah harapan mereka lebih besar. Tentunya dengan kenaikan status ini, saya juga berharap meningkatkan profesionalitas dan proporsionalitas di Polrestabes Medan," katanya usai Upacara Perubahan Peralihan Status Polresta Medan menjadi Polrestabes Medan di Lapangan Merdeka, Medan, Senin (3/10).
Secara pribadi, Mardiaz mengaku peningkatan status ini membuatnya semakin termotivasi untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik. Meski motivasi semakin tinggi, namun secara pribadi, peningkatan ini menurutnya akan membuatnya semakin ringan dalam mengemban tanggung jawab dalam memimpin Polrestabes Medan. Hal ini karena jajaran pejabat utama di Polrestabes Medan juga akan diisi oleh perwira dengan kepangkatan yang lebih tinggi misalnya jabatan Kepala Satuan (Kasat) dan Kepala Bagian (Kabag) yang diisi oleh perwira berpangkat AKBP.
"Dengan pangkat yang lebih tinggi tentu mereka lebih memiliki kebijakan dan tanggung jawab yang lebih tinggi," ujarnya.
Mardiaz menjelaskan, secara kebijakan ia tidak akan melakukan perubahan yang besar untuk menjawab tingginya harapan masyarakat kepada mereka. Sebab, selama ini ia hal tersebut menurutnya sudah mereka lakukan mengerahkan seluruh kemampuan mereka dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Kota Medan.
"Selama ini, kebijakan-kebijakan itu sudah kita lakukan. Salah satu misalnya soal begal, kita sudah menempatkan 28 titip pos begal yang diisi 202 personil setiap hari dilapangan. Kita berharap masyarakat di Medan maupun yang melintas dari Kota Medan merasa aman," ungkapnya.
Data yang disampaikan Mardiaz, saat ini Polrestabes Medan diisi 2.371 personil yang betugas menjaga keamanan dari sektiar 5,5 juta jiwa yang setiap hari berada di wilayah hukum mereka. Jumlah ini menurutnya masih sangat jauh dari kategori proporsional, sehingga untuk mensiasatinya Kapolrestabes Medan dituntut untuk mampu memaksimalkan seluruh sarana dan sumber daya manusia yang dimilikinya tersebut.
"Jujur saja yang ada saat ini sudah maksimal, maksimal dalam artian saya sudah maksimal dalam memanajemen apa yang sarana dan SDM yang kami punya. Kita berharap nantinya pak Kapolda juga bisa menambah sarana dan personil kami," ungkapnya.
Dalam menunjang kinerja kepolisian, Mardiaz juga sangat berharap adanya dukungan maksimal dari masyarakat. Seperti mengaktifkan Siskamling pada pemukiman-pemukiman warga seperti perumahan dan sebagainya. Hal ini menurutnya penting, mengingat personil kepolisian tidak mungkin ditempatkan pada seluruh lokasi-lokasi pemukiman masyarakat secara merata. Selain itu, kemauan masyarakat untuk "menjaga diri sendiri" juga menurutnya sangat penting.
"Menjaga diri sendiri itu bisa dimulai dari meningkatkan kewaspadaan. Membawa tas jangan asal disandang sehingga rawan ditarik, kemudian tidak menggunakan perhiasan saat keluar dan sebagainya. Artinya ini juga dimulai dari diri sendiri. Karena kejahatan jalanan itu biasanya terjadi saat ada kesempatan," pungkasnya.
Diketahui, Polresta Medan saat ini resmi menyandang status baru menjadi Polrestabes Medan. Upacara Perubahan Peralihan Status Polresta Medan menjadi Polrestabes Medan ini digelar menjelang siang tadi di Lapangan Merdeka, Medan. Upacara ini dihadiri oleh Wakapolda Sumut, Brigjend Pol Adhi Prawoto, Gubernur Sumatera Utara T Erry Nuradi, Walikota Medan Dzulmi Eldin, Bupati Deli Serdang Azhari Tambunan, Kapolrestabes Medan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto, Dandim 0201/BS Kolonel Inf Ridwan Maulana dan jajaran FKPD lainnya. Gubernur Sumatera Utara T Erry Nuradi bertindak sebagai inspektur upacara tersebut.[rgu]
KOMENTAR ANDA