Terkait adanya isu keributan di seputar reshuffle kepengurusan DPD Partai Gerindra Sumut, Jumat (30/9) lalu, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU), Dr. Muryanto Amin angkat bicara.
Ia mengatakan bahwa reshuffle merupakan hal yang biasa terjadi dalam sebuah partai politik. Reshuffle juga merupakan sebuah bukti berjalannya sistem pengawasan dan evaluasi kerja demi kemajuan Partai.
"Reshuffle kepengurusan dilakukan karena dua hal, pertama hasil evaluasi kinerja pemegang mandat, dalam hal ini bisa dilakukan di wilayah maupun di tingkat pusat. Kedua, reposisi akibat tugas tertentu dan khusus yang berkaitan langsung dengan visi misi partai dalam membesarkan partai," katanya pada wartawan, Minggu (2/10).
Ia menjelaskan, Gus Irawan Pasaribu selaku Ketua DPD Gerindra Sumut harus tetap memberikan tugas dan fungsi secara ketat kepada seluruh pengurus DPD Partai Gerindra Sumut dalam menghadapi agenda politik yang akan mengalami peningkatan di tahun-tahun berikutnya.
Menurutnya, komposisi kepengurusan DPD Partai Gerindra Sumut yang berganti tersebut, tentu dilakukan dengan pertimbangan mengembangkan dan membesarkan Partai.
"Syarat jalannya program sebuah partai, di dalam kepengurusan terkhusus pada sekretaris, harus merupakan orang yang kuat, loyal, dan memiliki analisa strategis yg akurat, " tandasnya.[sfj]
KOMENTAR ANDA