post image
KOMENTAR
Insiden tayangan film porno pada sebuah videotron di wilayah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kemarin siang, dapat terjadi karena lemahnya sistem keamanan pada komputer yang digunakan.

Hal demikian dikatakan Technical Consultant PT Prosperita-ESET Indonesia, Yudhi Kukuh, menanggapi insiden film porno di Jalan Iskandarsyah itu.

Namun dia menduga, tujuan hacker meretas sistem komputer milik pengelola, PT Transito Adiman Jati itu bukan untuk kejahatan ekonomi seperti kejahatan dunia maya pada umumnya.

"Sejauh ini tidak ada berita pelaku menuntut sesuatu, hanya meretas kemudian menampilkan video porno," kata Yudhi dalam rilis yang diterima redaksi.

Yudhi melanjutkan, yang perlu diperhatikan adalah bahwa kejadian ini dapat terjadi akibat lemahnya sistem keamanan pada komputer yang digunakan.

"Diperlukan dukungan antivirus-antimalware yang handal dan super ringan karena biasanya CPU yang digunakan spesifikasinya rendah. Proteksi firewall menjadi penting. Penyusupan datang karena ada celah," jelasnya.

Insiden fim porno di videotron itu terjadi sekitar pukul 13.00 WIB, di mana keadaan lalu lintas dan aktivitas warga sedang ramai. Videotron ukuran besar itu memutar film porno dalam waktu cukup panjang.

Diduga, penyusupan dilakukan dengan cara mengirim virus ke aplikasi yang terdapat pada videotron. Virus tersebut kemudian menyambungkan ke situs yang menampilkan video porno. Pembajakan itu tidak bisa diatasi karena password juga dikuasai oleh "hacker".

Kemarin, Suku Dinas Kominfomas Jakarta Selatan langsung bergerak mengecek reklame LED di Jalan Iskandarsyah, perempatan Jalan Wijaya-Antasari, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Dibantu masyarakat di sekitar lokasi, tim langsung mematikan saklar listrik yang berada di tiang reklame.

Kasudin Kominfomas Jakarta Selatan, Lestari Ady Wiryono, dari hasil penelusuran, LED berukuran 24 meter persegi tersebut diketahui milik PT Matapena Komunika Advertama yang mensubkontrakkan isi kontennya kepada PT Transito Adiman Jati Transito Advertising yang beralamat di Gedung Kompas Gramedia di Jalan Palmerah Barat, Jakarta.

Berdasarkan data yang ada, papar Lestari, terdapat 58 titik LED yang tersebar di wilayah Jakarta Selatan dengan luas monitor yang beragam.[rgu/rmol]

Menghilangnya Karakter Kebangsaan pada Generasi Z

Sebelumnya

Hilangnya Jati Diri Seorang Siswa

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Opini