post image
KOMENTAR
PDI Perjuangan meminta calon petahana Basuki T Purnama (Ahok) untuk berperilaku lebih santun. Pasalnya, ketidaksantunan Ahok selama ini bisa dijadikan lawan politik sebagai alat untuk menyerang balik mantan Bupati Belitung Timur itu.

"Artinya, menurut PDI Perjuangan kesantunan masih perlu dalam dunia berpolitik," kata Sejarawan Betawi, JJ Rizal dalam diskusi 'Perang Bintang Di Langit Jakarta', di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (24/9).

Namun demikian, lanjut JJ Rizal, PDI Perjuangan sepertinya tidak sadar jika Ahok sekarang sebetulnya sudah berperilaku lebih santun. Hal itu tercermin ketika Ahok mengundang Olga Lidya bersama selebritis lainnya beberapa waktu lalu.

"Olga Lidya bicara penggusuran, dan Ahok bilang tidak ada penggusuran di Jakarta, yang ada adalah relokasi. Menurut saya itu kata Ahok menjadi sangat santun," ujarnya.

JJ Rizal mengaku kesantunan yang dipraktekan Ahok tersebut mengingatkan dia pada kesantunan yang dipraktekan Soeharto semasa orde baru.

"Jadi kesantunan itu bukan tidak dimengerti oleh Ahok, tapi dimengerti dengan persepsi yang berbeda," jelasnya.

Menurut dia, kesantunan seorang pemimpin sesungguhnya tidak terletak pada omongan yang mulutnya manis, ataupun bertabur kitab suci.

"Bukan itu menurut saya," tegas JJ Rizal.

Dia kemudian mencontohkan Ali Sadikin yang semasa menjadi Gubernur DKI, pernah berkata kasar pada bawahannya karena ada sebuah jembatan di Jakarta Utara roboh, padahal jembatan tersebut baru berumur tiga bulan.

"Bang Ali bikin konpers, sendirian bikin konpres. Dan hal pertama dan terakhir yang dikatakan adalah 'saya yang salah'. Dia sendirian tanpa ada birokrasi. Setelah konpres selesai, dia masuk ke suatu ruangan yang di dalamnya sudah berkumpul semua yang terlibat dengan proyek itu. Digamparin satu-satu sampai dibilang 'monyet'," bebernya.

Nah, apa yang dipraktekan oleh Ali Sadikin tersebut menurutnya mencerminkan Ali yang sadar akan nilai-nilai keberadaban publik. Kesantunan yang dipraktekan Ahok pun harus diuji dengan apakah dia bisa menjaga nilai-nilai keberadaban publik itu sendiri.

"Apakah dia (Ahok) menghormati keputusan pengadilan. Nah Ahok harus d tes, apakah dia menghormati proses pengadilan yang sedang berjalan di daerah penggusuran, misalnya Bukit Duri, Kampung Pulo atau reklamasi. Kesantunan itu menurut saya adalah seberapa kuat dia tetap berkomitmen pada nilai-nilai sosial dan keadaban publik. Nilai hukum, sosial, budaya, itu menurut saya menjadi sangat penting," tukas JJ Rizal. [hta/rmol]






PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa