Langkah politik yang diambil Soesilo Bambang Yudhoyono dinilai sudah tepat, dengan mengusung Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni sebagai pasangan cagub-cawagub Jakarta di Pilkada Jakarta 2017.
Bahkan, dia memuji keberanian SBY yang tanpa ragu-ragu mengusung putranya sendir.
"SBY mengambil keputusan yang tepat, kita harus apresiasi keberanian SBY," kata pengamat politik dari Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago seperti dimuat RMOLJakarta.Com (Minggu, 25/9).
Baginya, SBY cerdas dan lihai memainkan ayunan politik, ahli strategi dan paham betul dengan dinamika global strategic environment.
"Kalau saya lihat dan cermati, SBY lihai dan mahir membaca momentum politik," kata dia.
"Keputusan SBY mengubur mimpi anaknya untuk menjadi jenderal bukan tanpa risiko. Risiko yang besar dan hasilnya juga berdampak besar untuk negara dan bangsa," kata dia.
Pangi mengatakan, karir Agus belum tentu lebih jauh dan lebih baik di militer, karena sekarang rezim Jokowi yang merupakan kader PDI Perjuangan. Hal itu Pangi kira juga menjadi salah satu pertimbangan SBY, sehingga Agus lompat pagar ke karir politik.
"Karier militernya sudah terkunci dan merayap untuk naik. Nggak bisa dinafikan karir militer mulus atau macet karena itu sebangun dan seruang dengan rezim politik," kata dia.
Masa depan Demokrat, ada di tangan Agus. SBY juga bertaruh dan pasti tidak main-main dalam pertarungan elektoral pilkada rasa pilpres kali ini.
Agus juga seorang intelektual, dari latar pendidikannya, jadi habbit-nya sudah mulai tidak cocok dengan militer komando. Ini momentum sebagai pewaris utama SBY, Agus turun ke gelanggang karier politik.
"Setelah SBY memang belum ada sosok yang bisa menggantikannya. Masa depan Demokrat ada di tangan Agus. Tentu SBY tidak akan main-main, ini soal pertaruhan dignity dan marwah. Perang dingin berebut pengaruh dan hegemoni poros Cikeas vs Poros Tengku Umar dan ini miniatur etalase politik nasional Pilpres (test case 2019)," paparnya.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA