Petualangan Benjamin Holst di Indonesia sudah berakhir. Bule yang sempat tertangkap petugas satpol PP sedang mengemis itu dipulangkan ke Denmark kemarin.
Petugas Bakesbanglinmas dan Imigrasi Surabaya mengawal Holst hingga ke Jakarta. Kepala Bakesbanglinmas Surabaya Sumarno menyatakan, dua petugas imigrasi dan seorang anggota linmas mengawal kepulangan Holst.
"Kami ingin memastikan dia benar-benar meninggalkan Indonesia," ujar Sumarno dilansir JPNN, Selasa (20/9).
Holst dibawa ke Jakarta dengan menggunakan pesawat dan jadwal keberangkatan pukul 11.00.
Sebelumnya, Holst memang mengaku telah memiliki tiket pulang. Dia tidak kembali ke negara asalnya, Jerman, tetapi akan tinggal di Copenhagen, Denmark. Menurut Holst, tiket itu dibeli sebelum dirinya datang ke Indonesia pada 20 Agustus lalu.
"Pesawatnya dari Jakarta ke Copenghagen berangkat malam," jelas Sumarno.
Dalam akun Twitternya, Holst berpamitan kepada kawan-kawan barunya di Indonesia. Dia menyatakan tidak akan menghiraukan haters di akun Facebook-nya. Pria kelahiran 1985 itu juga mempersilakan jika ada orang yang mem-blacklist akun Facebook-nya.
"Enjoy my Facebook. Blacklist ok say ever time friendly ok, have nice day," tulis Holst.
Sebagaimana diberitakan, Holst bukan hanya menggelandang di Surabaya. Sebelumnya Holst juga kedapatan mengemis di beberapa ruas jalan di Bali.
Sejumlah media internasional pun pernah memberitakan Holst yang mengemis di Thailand. Bahkan, dia di sana sempat dideportasi pemerintah.
Sebelum dipulangkan, Holst sempat menjalani hari-harinya seperti penyandang masalah kesejahteraan sosial pada umumnya di Kota Pahlawan. Sejak Minggu (11/9) malam, bule 27 tahun itu dititipkan ke Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) milik Pemkot Surabaya di Keputih. Di Liponsos, Holst ditempatkan di barak anak jalanan yang terjaring razia.
"Saya tempatkan di barak itu, kebetulan lagi kosong," kata Kepala UPTD Liponsos Keputih Erni Lutfiyah pekan lalu.
Di tempat itu, Erni memberikan kasur dan bantal. Untuk makanan, UPTD Liponsos menyediakan roti dan air mineral.
"Tadi minta buah, juga saya berikan. Bagaimanapun, dia warga asing. Takutnya, kalau tidak terlayani dengan baik, kita dicap macem-macem," ujar Erni.
Holst sempat menanyakan alasan dirinya ditempatkan di Liponsos. Erni pun menjawab bahwa perlakuan tersebut sama dengan yang diberikan kepada warga negara Indonesia.
"Sebab, kamu itu meminta-minta di jalan. Aturan di negara kami seperti itu. Kamu termasuk PMKS (penyandang masalah kesejahteraan sosial, Red)," jelas Erni kepada Holst. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA