post image
KOMENTAR
Penangkapan Ketua DPD RI, Irman Gusman menyentak banyak pihak. Tak terkecuali, politisi PDI Perjuangan, Arif Wibowo.

Ia mengatakan, jabatan politik atau jabatan publik memang akan memberikan intensif terjadi peluangnya tindak pidana korupsi.

"Bahwa jabatan menjadi bagian dari unsur penguatan terjadinya korupsi," kata Arif di Jakarta, Minggu, (18/9).

Ia sangsi para pejabat negara yang menduduki posisi penting di Indonesia sekarang sudah benar menjalankan agenda demokrasi yang pro rakyat.

"Kita ini sekarang dalam posisi menjalankan politik demokrasi yang pro rakyat, atau hanya kamuflase saja? semua itu diatur oleh semua mafia," tanya Arif.

Tak dipungkirinya memang parlemen atau DPR tempat yang paling mudah terjadi korupsi. Namun yang harus diketahui publik bahwa korupsi atau suap menyuap terjadi karena adanya jaringan atau kenalan, atau dalam kata lain, korupsi tidak bisa dilakukan sendirian. Korupsi atau suap menyuap juga dilakukan secara terencana.

Peluang korupsi seperti ini menurut dia, bukan hanya di DPR tapi juga di semua pejabat negara yang memegang kendali kekuasaan.

"Kalau nggak punya kenalan ya nggak bisa mau nyuap. Kenalan juga nggak bisa dibentuk mendadak, unsurnya karena trust. Nggak bisa kan menyuap kalau nggak baru kenal," terang Arif.[hta/rmol]

Kuasa Hukum BKM: Tak Mendengar Saran Pemerintah, Yayasan SDI Al Hidayah Malah Memasang Spanduk Penerimaan Siswa Baru

Sebelumnya

Remaja Masjid Al Hidayah: Yayasan Provokasi Warga!

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Hukum