post image
KOMENTAR
Wakil Ketua Komisi A DPRD Medan, Andi Lumban Gaol, merasa heran dengan polemik yang terjadi di DPRD Kota Medan setelah Komisi A mempersoalkan keberaraan Medan Safety Driving Center (MSDC). Diketahui DPRD Kota Medan telah merekomendasikan agar tempat kursus mengemudi tersebut ditutup pasca sidak yang mereka lakukan beberapa waktu lalu. Dalam sidak tersebut anggota dewan menemukan indikasi "permainan" dalam mengeluarkan sertifikasi layak mengemudi yang disinyalir menjadi salah satu syarat untuk mengurus SIM di Polresta Medan.

"Oknum di anggota DPRD Medan ada juga yang kebakaran jenggot karena Komisi A meributi soal MSDC ini," katanya Jumat (16/9).

Mengenai rekomendasi menghentikan operasional MSDC yang mereka keluarkan, hingga saat ini menurutnya belum dilaksanakan oleh pihak MSDC. Ia menilai keberanian pihak MSDC tersebut karena adanya dugaan kekuatan besar dibalik operasional dari tempat kursus mengemudi tersebut.

"Harusnya mereka berhenti. Kita sudah keluarkan rekomendasi untuk stanvas. Suratnya sedang diproses di pimpinan dewan. Tapi kenapa masih beroperasi. Itu yang kita sesalkan. Seharusnya pihak terkait (Polresta/Pemko Medan) harus merespon," ketusnya.

Dikatakan, pihak MSDC harusnya menghormati keputusan yang diambil dewan. Dengan mengacuhkan keputusan stanvas, politisi PKPI ini menilai MSDC seolah ingin membenturkan lembaga politik dengan beking yang selama ini membantu operasional agar berjalan mulus.

"Nanti kita ajak masyarakat ke lokasi. Kenapa mereka (MSDC) masih beroperasi. Kita juga meminta Satpol PP untuk menertibkan," tegasnya.[rgu]

Menghilangnya Karakter Kebangsaan pada Generasi Z

Sebelumnya

Hilangnya Jati Diri Seorang Siswa

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Opini