Petugas dari Balai Gakkum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Sumatera Utara memulangkan dua dari 7 orang warga yang ditangkap saat melakukan pembalakan hutan di dalam kawasan Suaka Margasatwa Barumun, Sumatera Utara. Dua orang yang dipulangkan tersebut karena masih berstatus anak dibawah umur dan seorang lainnya terindikasi hanya disuruh untuk menarik kayu hasil pembalakan.
Kepala Bidang (Kabid) Konservasi dan Sumberdaya Alam (KSDA) Wilayah III Padang Sidempuan, Gunawan Alza mengatakan penangkapan terhadap para pelaku pembalakan liar tersebut dilakukan pada Rabu, 9 Juli 2016 lalu. Dua orang langsug dipulangkan sedangkan 5 orang lainnya diproses ke jalur hukum. Kelimanya yakni Sumardi, Partoanan, Husmin, Syuman Harahap dan Salomo.
"Berkas Syuman dan Salomo sudah P21, sedangkan berkas Sumardi, Partoanan dan Husmin masih P19," katanya, Rabu (14/9).
Dalam penyidikan yang dilakukan, petugas juga sudah memanggil 2 orang saksi yang juga diduga mengetahui praktik pembalakan liar tersebut.
"Sudah dilakukan pemanggilan, satu datang namanya Dasopang, yang tidak datang namanya Ahmad Sitompul. Kita panggil mereka setelah mendapat informasi dari penyidik," ucapnya
Terpisah, Kepala Balai Gakkum LHK Sumatera, Tulus Hutahuruk, mengatakan Ahmad Sitompul yang mangkir dari panggilan akan dipanggil kembali, termasuk pemanggilan paksa jika diperlukan.
"Surat pemanggilan sudah dilayangkan dan sudah sampai. Tapi apakah ada alasan tertentu kenapa tidak datang memberikan keterangan, akan jadi pertimbangan. Selanjutnya seperti proses biasanya, akan ada panggilan kedua, pemangilan ketiga. Jika tidak juga hadir, selanjutnya upaya panggil paksa," katanya.
Namun untuk rentang waktu antara surat pemanggilan tersebut menurutnya merupakan wewenang penyidik dengan mempertimbangkan jarak dan lain hal.
Tulus sendiri tidak memberikan gambaran rinci mengenai barang bukti. Ia hanya menyampaikan beberapa diantaranya seperti alat-alat kegiatan dan sebagian kayu dari hasil pembalakan.
"Detailnya, nanti saya tanya penyidiknya," katanya.
Diakuinya, kendati kerap melakukan operasi, ada saja pihak yang tidak bertanggung jawab yang masih melakukan pembalakan liar. Untuk itu, pihaknya mengaku terus mengintensifkan operasi.
"Sudah beberapa operasi masih ada juga ternyata. Tapi kita tetap lakukan operasi agar pembalakan berkurang," pungkasnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA