Pesantren Daarusy Syifa yang berada di Dusun IV, Sei Mencirim, Kutalimbaru, Deliserdang menjadi pesantren yang pertama kali hadir di Indonesia untuk membina anak-anak mantan napi terorisme dan teroris yang masih DPO.
Pesantren yang juga didirikan oleh mantan napi terorisme, Khairul Ghazali ini diharapkan Ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Suhardi Alius dapat mereduksi paham terorisme.
"Mudah-mudahan ini jadi langkah awal baik bagaimana kita bersimbiosa untuk kemaslahatan kita semua," katanya usai peletakan batu pertama pembangunan masjid BNPT di Pesantren Daarusy Syifa, Rabu (7/9).
Komjen Suhardi Alius mendukung penuh pendirian pesantren tersebut. Ia menekankan anak mantan napi ataupun DPO terorisme harus dirangkul serta dijadikan anak asuh dan keluarganya diberi pelatihan kewirausahaan.
"Anak-anak ini sangat rawan karena lebih militan dari bapaknya. Jadi tidak melulu dengan pola represif. Walaupun tindakan represif itu juga kita lakukan tapi sepantasnya," ucap Suhardi.
Suhardi juga mengatakan, Pesantren Daarusy Syifa yang merupakan binaan BNPT ini akan menjadi percontohan. Dia menyebut ada rencana pembangunan pesantren serupa di tempat-tempat lain.
"Pesantren ini role model. Ini akan kami tularkan ke tempat lain. Ada beberapa kantong-kantong yang berpotensi radikal jadi prioritas kami untuk melakukan hal semacam ini," pungkasnya.[sfj]
KOMENTAR ANDA