Bangsa Indonesia harus menyadari bahwa generasi mudanya tengah mendapat ancaman besar dari luar negeri.
Salah satu bukti adanya ancaman itu tercermin dari memudarnya kebanggaan kaum muda akan nilai-nilai kebangsaan Indonesia yang luhur.
Hal ini dikatakan Koordinator Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, Oesman Sapta Odang (Oso), saat acara Sosialisasi kepada sekitar 50 warga negara Indonesia di Polandia termasuk para staf KBRI, di Hotel Hilton, Warsawa, Selasa siang waktu setempat (6/9).
Dalam acara ini, hadir Duta Besar RI untuk Polandia, Peter Gontha. Bahkan Dubes RI dari dua negara lain juga datang, yaitu Dubes RI untuk Ceko, Aulia Rachman; dan Dubes RI untuk Austria, Rachmat Budiman.
"Kita memang mendapat ancaman sekarang ini, terutama ancaman datang dari luar. Yang terancam adalah generasi muda kita. Mereka lebih bangga dengan nilai kebangsaan asing ketimbang nilai-nilai bangsanya sendiri," ujar Wakil Ketua MPR RI ini.
Dia menyebut, Indonesia saat ini sedang diintervensi pengaruh asing. Selain terbukti lewat memudarnya kebanggaan akan nilai-nilai kebangsaan, ancaman dari luar itu terlihat dari tingginya peredaran dan penyalahgunaan narkotika di kalangan muda.
"Sosialisasi ini penting dilakukan terutama di luar negeri, karena sekaligus memberi pengetahuan kepada para WNI soal apa yang sedang terjadi di negaranya. Selama paspor mereka masih Indonesia, mereka harus mendapat penguatan nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme," ujarnya.
Sebelumnya, acara sosialisasi lebih dulu dibuka oleh Sekjen MPR RI, Maruf Cahyono. Ia mengatakan, program ini adalah tanggung jawab MPR dan semua komponen bangsa. Karena itu, Sosialisasi Empat Pilar MPR akan terus dilakukan di dalam negeri maupun di semua perwakilan pemerintah RI di negara sahabat.
Dari pihak MPR RI selain Oesman Sapta, hadir pula pimpinan badan sosialisasi, Bachtiar Aly dan Zainut Tauhid dan anggota Komisi I DPR, Fayakhun Andriadi. Kemudian, Wakil Ketua Kelompok DPD di MPR RI, Gede Pasek; dan anggota Badan Sosialisasi dari DPD, Emma Yohana. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA