post image
KOMENTAR
Sekalipun sudah disurati, Inspektorat Kota Binjai diperkirakan tidak akan menggubris laporan SPJ BOS pembelian buku “Kreasi Seni dan Keterampilan Pendidikan Seni Budaya dan Prakarya SD” tahun ajaran 2015-2016 yang dilaporkan BCW Binjai. Hal ini karena penjualan buku tersebut diduga diprakarsai oleh kakak kandung orang berpengaruh di Kota Binjai.

Hal tersebut dikemukakan sumber kompeten Inspektorat Kota Binjai yang mewanti-wanti tidak disebut jati dirinya yang menurutnya apa yang diharapkan BCW agar Inspektorat melakukan audit terkait pembelian buku-buku itu guna untuk membongkar sindikat penjualan buku tanpa sepengetahuan Dinas Pendidikan, tidak mungkin terjadi kecuali perintah Walikota.

Menurut sumber, jika prosedur pemeriksaan dilakukan secara benar dan bersifat pembinaan, maka para Kepala Sekolah tidak akan ragu-ragu memberi keterangan apa yang melatar belakangi pembelian buku yang tidak dibutuhkan bahkan sudah mendekati akhir semester yang akhirnya ribuan buku tersebut menumpuk disekolah dan tidak digunakan.

"Memang jika bicara prosedur, jelas Kepala Sekolah yang menanggung segala resiko pelanggaran bahkan sampai keranah Hukum sekalipun, walau secara defacto, mereka (Kepsek) adalah korban bisnis akibat tekanan. Dan kami sendiripun jadi serba salah," ujar sumber.

Dari keterangan beberapa Kepsek, masalah buku itu sudah sampai ke Inspektorat. Para Kepsek sudah menyampaikan keluhan kepada Pemeriksa Inspektorat agar tidak dipersalahkan membuat order pesanan yang sebenarnya bukan kemauan Kasek.

Menyikapi itu, Ketua BCW Binjai Gito Affandy selaku pemerkasa upaya membongkar sindikat terselubung penjualan buku tanpa sepengetahuan Dinas Pendidikan, pihakanya tetap berpegang pada prinsip melindungi para Kepsek yang terjebak dengan praktik jual beli buku.

"Secara administrasi, para kepsek dipastikan salah karena membeli buku yang memang tidak dibutuhkan. Namun kenapa kesalahan itu dilakukan? Inilah inti persoalan yang sudah sepatutnya para Kepala Sekolah harus diayomi karena dalam posisi serba salah dan tertekan," ungkap Gito.

"Tetapi siapa yang berani menyingkap tabir itu? Justru ini persoalan yang membuat Inspektorat Binjai tak berkutik," demikian Gito.[rgu]

Sandy Irawan: Miliki Lokasi Strategis, Pemko Binjai Mestinya Prioritaskan Kawasan Ekonomi

Sebelumnya

Pemprov Sumut Segera Bagikan Rp. 260 Miliar Bantu Warga Terdampak Covid 19

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Pemerintahan