Puluhan seniman di Kota Medan melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Pemko Medan di Jalan Maulana Lubis. Mereka protes karena saat ini taman Lily Suhairy sulit diakses karena dikuasai oleh preman.
Taman yang awalnya menjadi tempat para seniman berkumpul dan mengekspresikan kegiatan seni tersebut saat ini ditutupi dengan pagar seng yang diduga dilakukan oleh para pengembang dan juga dijaga oleh oknum-oknum anggota OKP.
"Kami meminta agar taman Lily Suhaery dibuka kembali, karena kami para seniman sangat butuh tempat tersebut," kata koordinator aksi Adrian Dwi Pradipta, Senin (5/9).
Dalam aksinya tersebut para seniman juga menggelar aksi teatrikal mengenai tersingkirnya taman Lily Suhaery oleh bangunan-bangunan milik pengembang. Disisi lain, kondisi ini membuat kreatifitas seni dan budaya semakin habis karena hilangnya tempat mereka untuk berekspresi.
"Kami minta agar Walikota Medan Dzulmi Eldin peduli terhadap kebutuhan tempat berekspresi bagi para seniman," ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan belum ada satupun perwakilan dari Pemko Medan yang menerima aspirasi para pengunjuk rasa.[rgu]
KOMENTAR ANDA