
"Namun harus dikaji terlebih dahulu apakah sekolah parlemen tersebut sifatnya kursus insidentil sesuai kebutuhan atau bersifat reguler," ujar politisi Hanura Dadang Rusdiana, MInggu (5/9).
Menurutnya, ide tersebut perlu dikaji lebih jauh, seperti apa kelembagaannya, kurikulum, maupun dari segi penganggaran. Jika jadi direalisasikan, paling cepat sekolah parlemen baru bisa dilaksanakan di tahun anggaran 2017.
"Konsep sekolah parlemen yang tidak jelas dan terburu-buru justru membuat DPR hanya menghambur-hamburkan uang negara. Karena itu perlu sosialisasi yang intensif," jelas Dadang yang juga sekretaris Fraksi Hanura di DPR RI. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA