Ironis. Indonesia mengaku negara demokrasi, tetapi parlemen sebagai perwakilan rakyat tidak mampu berbuat banyak ketika pimpinan eksekutif melakukan pelanggaran konstitusional.
"Sudah jelas rezim Jokowi banyak melanggar UU, melindungi koruptor, utang menumpuk, menggadaikan aset negara, penegakan hukum dibuat abu-abu, terutama kasus-kasus mega korupsi, defisit APBN," urai politikus senior, Rachmawati Soekarnoputri, Kamis (1/9).
Rachmawati menyatakan heran melihat parlemen di Indonesia yang seolah tidak sadar bahwa situasi negara sudah hampir bangkrut. Menurut dia, seharusnya DPR RI bersikap tegas seperti halnya parlemen di Brasil di mana parlemen langsung memecat Presiden Dilma Rousseff yang diduga kuat melakukan perbuatan melawan hukum.
"DPR ayam sayur, asyik pasang jago buat diadu di Pilkada, sementara negara terancam bangkrut. Rakyatnya dibuat sengsara seumur hidup, akibat korupsi sistemik BLBI, dijualnya aset negara, sampai pengurasan sumber daya alam oleh para proxy baru, baik dari state actors maupun non state actors," ucap putri Bung Karno ini.
Ia mengingatkan publik akan ucapan ayahnya, bahwa "neokolonialisme is not dying yet".
"Nekolim hanya ganti kulit, waspadalah bangsa Indonesia akan kembali memasuki the new era dari exploatation de nation par nation," ungkap Rachmawati.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA