post image
KOMENTAR
Suasana haru terjadi saat Makmur Hasugian (65) dan Arista Purba (54), orang tua tersangka teror bom gereja IAH (170 memberikan pernyataan mereka di Kantor Peradi Medan, Jalan Sei Rokan no 39, Medan. Makmur Hasugian tak kuasa menahan tangis saat menyampaikan pernyataannya atas teror yang dilakukan oleh anaknya tersebut di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Medan pada Minggu (28/8) lalu.

"Kami selaku orang tua IAH meminta maaf kepada seluruh umat kristiani, khususnya umat Katolik dan jemaat Gereja Santo Yosep atas kejadian ini. Ini kesalahan saya tidak mampu mengawasi anak kami yang masih 17 tahun. Kami tidak ada keinginan untuk merusak keharmonisan antar umat beragama di Medan," kata Arista Purba sambil menangis, Kamis (1/9).

Hal senada disampaikan oleh Makmur Hasugian. Menurutnya mereka sama sekali tidak menyangka anak bungsu mereka tersebut akan melakukan aksi teror di gereja tersebut. Apalagi selama ini menurutnya, sang anak tidak pernah menunjukkan sikap yang aneh seputar kegiatannya diluar.

"Yang saya tau dia taat beribadah, sholat. Tapi pagi itu, saya masih tidur ketika dia keluar rumah. Katanya mau membetuli resleting tas dan mendownload game untuk keponakannya. Kami minta maaf tidak bisa mengawasi dia setiap saat," ujarnya.

Menjelang siang tadi kedua orang tua IAH mendatangi kantor Peradi Medan. Didampingi ketua Pusat Bantuan Hukum DPC Peradi Medan Rizal Sihombing, keduanya memberikan keterangan mengenai kasus yang terjadi. PBH Peradi Medan secara resmi dihunjuk menjadi kuasa hukum untuk mendampingi tersangka dalam menjalani proses hukum.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel