Sosok "Mak Beti" yang menggemaskan itu muncul di Instagram dan Youtube, menjadi viral. Siapa sangka di balik kelucuan dialog dan adegan "Mak Beti" ternyata terselipkan sebuah kesedihan yang berasal dari kerinduan seorang anak muda perantauan?
"2013 lalu kutinggalkan kampungku bang, ke Abu Dabhi aku jadi babu," kata Arief Muhammad kepada MedanBagus, saat bertemu di Arabika Coffe, Kampung Kuliner, Binjai, Rabu (30/8) malam.
Ya, Arief si Mak Beti itu ternyata merupakan si anak hilang dari Binjai yang sukses di negeri orang. Bukan karena pekerjaannya sebagai receptionist di Hotel Shangri-La, tapi karena membuat penghuni dunia maya terpingkal-pingkal oleh celoteh dan kisah "Mak Beti" yang mengundang tawa.
Jebol dari Akademi Pariwisata 2013 lalu, putra kedua dari pasangan Muhammad Ridwan dan Yusniza, warga Jalan Gunung Wijaya Binjai Selatan ini langsung ditawari pekerjaan sebagai TKI di sebuah hotel megah.
"Rindu aku bang. Becakap-cakap dengan bahasa Binjai. Makanya kubuatlah kisah Mak Beti, si Beti anaknya dan Cek Aseng," lanjut dia.
Tak pernah membayangkan akan menjadi seperti sekarang, Arief mengaku karakter Mak Beti dkk yang masing-masing diperankannya sendiri, awalnya hanya obat rindu.
"Makanya begitu dapat cuti tahunan dari perusahaan, aku langsung pulang ke Binjai, bang,"
Mudik ke Binjai, Mak Beti langsung disandera Arabaika Coffe.
Ahmadi, manajemen tempat tongkrongan yang memang tengah mempersiapkan acara ulang tahun pertama Kampung Kuliner mengendus kehadiran Mak Beti.
Pria plontos penggagas razia genap-ganjil versi Arabika Coffe ini kemudian menghubungi Arief untuk mempersiapkan acara untuk Mak Beti.
"Tak banyak yang tau Mak Beti dari Binjai. Kami memang sengaja mengundang Mak Beti, untuk mempersiapkan acara untuknya dan pembuatan iklan untuk memeriahkan ulang tahun Kampung Kuliner yang pertama," ungkap Ahmadi. [hta]
KOMENTAR ANDA