Diwakili oleh ketuanya, Institut Kajian Sosiologi Indonesia (IKSI), menyesalkan peristiwa percobaan teror bom bunuh diri di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep.
IKSI menilai aksi tersebut merupakan tindakan politis oknum-oknum tertentu guna membuat keresahan masyarakat dan mengganggu keharmonisan toleransi masyarakat di Medan.
"Kami menilai, aksi teror yang dilakukan oleh oknum tersebut bersifat politis, yang mencoba membangun stigma, teror tersebut dilakukan atas nama agama, yang tujuannya merusak sistem keharmonisan umat beragama di Medan," kata Efentinus Nduru kepada MedanBagus.com, Selasa (30/8)
Maka dari itu, IKSI berharap masyarakat tidak terpancing oleh isu-isu provokatif yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu yang bertujuan memecah belah masyarakat.
"Sumatera Utara khususnya Medan ini kan menjadi barometer kerukunan umat beragama di Indonesia, bisa saja ada oknum tertentu yang ingin merusak sistem kerukunan umat dan suku yang telah dibangun, kita tentunya tidak menginginkan kembali kejadian kerusuhan di Tanjung Balai beberapa waktu lalu," ujarnya.[sfj]
KOMENTAR ANDA