Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan, sedang didalami motif dan jaringan pelaku peledakan bom dan percobaan pembunuhan di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep di Medan.
Menurut Wiranto, dari pedalaman sejauh ini pelaku Ivan Ahmadi (18) tidak masuk jaringan terorisme internasional.
"Tapi yang bersangkutan saat digeledah di ranselnya dan di kosannya memang terobsesi oleh gerakan radikal dan terorisme internaisonal," kata Wiranto kepada wartawan di Hotel Arya Duta, Jakarta Pusat, Senin (28/8).
Lebih jauh Wiranto menerangkan, saat digeledah, petugas juga menemukan tulisan 'I Love Al Bagdadi' di ranselnya.
"Karena di situ ada tulisan "I love Al Bagdadi". Tapi ini tentu terus kita dalami," demikian Wiranto.
Kemarin (Minggu, 28/8) sekitar pukul 9.29 WIB di tengah kebaktian, Ivan yang membawa ransel berisi bom rakitan seketika mendekati pastor Albert S. Pandiangan (60) yang hendak memulai khotbah dari atas altar. Satu bom meledak dan mengenai Ivan. Sedangkan pastor Albert mengalami luka ringan di bagian lengan kirinya akibat sayatan pisau yang dibawa Ivan. Tidak ada korban jiwa dalam serangan ini.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA