post image
KOMENTAR
Menko Polhukam Wiranto mengatakan pelaku peledakan yang diduga bom dalam percobaan pembunuhan di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Jalan Mansyur, Kota Medan, Sumatera Utara, sering bermain internet di warung internet (warnet) milik kakaknya.

Menurut Wiranto, saat petugas menggeledah tempat AH alias Ivan Ahmadi (17) ditemukan bahan rakitan untuk bom seperti black powder atau bubuk hitam mesiu, baterai dan solder.

"Ivan itu empat bersaudara dan kakaknya punya warnet, dia sangat getol main internet. Dari hasil penggeledahan di kosannya, memang ada rakitan atau bahan rakitan untuk bom. Tapi yang didapat dari internet, ada kawat tembaga, ada black powder, baterai, lampu pijar, solder, dan sebagainya," kata Wiranto kepada wartawan di Hotel Arya Duta, Jakarta Pusat, Senin (29/8).

Bahan-bahan yang ditemukan itukah kata Wiranto yang diduga dijadikan Ivan untuk merakit bom.

Menurut mantan Panglima ABRI itu, saat masuk gereja, Ivan membawa enam batang bom ciptaan sendiri. Isinya ada semen dan black powder atau bubuk mesiu, serta korek api.

"Makanya ledakannya pun seperti mercon. Aksi ini malah mengenai dirinya sendiri dan dia berhasil ditangkap oleh petugas. Waktu dia menuju pastur Albert untuk dianiaya atau dibunuh menggunakan kapak dapat diamankan oleh jemaah lain dan diamankan aparat," beber Wiranto.

Insiden peledakan yang diduga bom dan percobaan pembunuhan di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep terjadi Minggu (28/8) kemarin sekitar pukul 08.20 WIB. Peristiwa terjadi saat Pastor Albert Pandiagan, OFM Cap (60) usai membaca kitab suci. Ledakan itu diduga bom berkekuatan rendah.[rgu/rmol]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel