post image
KOMENTAR
Salah seorang anggota DPRD Sumatera Utara dari Fraksi PDIP Perjuangan, Sutrisno Pangaribuan mengungkapkan keprihatinannya terhadap peristiwa percobaan teror bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Jalan Dr. Mansyur, Medan, Minggu (28/8) pagi.

"Kita menyatakan turut prihatin dan sangat menyesalkan terjadinya teror di gereja yang mengakibatkan luka tusukan pada lengan Pastor Albert S Pandiangan yang melayani misa. Tindakan teror tersebut tentu akan menimbulkan ketakutan dan trauma bagi jemaat yang menyaksikan dari jarak yang sangat dekat. Dalam hal ini, pemerintah diharapkan melakukan tindakan konkrit berupa penanganan luka pastor dan juga penanganan secara psikologi kepada jemaat yang mengalami dan menyaksikan teror tersebut," ungkapnya

Sutrisno berharap seluruh warga Sumatera Utara dan Medan khusunya agar tidak terprovokasi dan terpengaruh akan identitas pelaku teror bom bunuh diri tersebut.

"Kepada seluruh pihak diminta untuk tidak mengaitkan latar belakang suku, agama, etnis pelaku teror terhadap kegiatan teror yang dilakukan di Gereja St. Yoseph Medan. Latar belakang pelaku, sama sekali tidak berhubungan dengan tindakan teror yang dilakukan. Kita semua bersatu untuk melawan segala bentuk teror dan paham terorisme, namun tindakan teror tersebut tidak dapat dikaitkan dan dihubungkan dengan latar belakang suku, agama, etnis maupun identitas pelaku," jelasnya.

Ia juga mengingatkan seluruh masyarakat agar tidak menyebar informasi tak berdasar di media sosial atau dimanapun.

"Kita tetap berharap suasana tetap kondusif untuk keberlanjutan kehidupan sosial di Medan, Sumatera Utara. Kita juga berharap, berbagai informasi yang tersebar tidak menjadi bias dan dapat menciptakan masalah baru akibat dari penyebaran informasi yang tidak tepat," demikian Sutrisno Pangaribuan.[sfj]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel