Teror kekerasan kembali terjadi di Kota Medan. Kali ini seorang pelaku bom bunuh diri hampir meledakkan sebuah gereja di Jalan Dr. Mansyur, Medan.
Diketahui pelaku percobaan bom bunuh diri tersebut bernama Ivan Armadi Hasugian. Ia mencoba meledakkan Gereja Katolik Stasi Santo Yosep dan menyerang seorang pastor, Albert S. Pandiangan.
Seorang pengamat publik Sumatera Utara, Shohibul Anshor Siregar angkat bicara atas peristiwa tersebut. Ia mengatakan bahwa ada dugaan sang pelaku sengaja diciptakan untuk tertangkap.
"Saya menilai kejadian itu sangat aneh. Orangnya sangat tidak profesional dan terlihat seolah diciptakan untuk tertangkap. Karena itu, lebih penting untuk menelusuri siapa di belakangnya," katanya saat dihubungi MedanBagus.com melalui pesan elektronik, Minggu (28/8).
Shohibul Anshor meyakini, dalang dari peristiwa tesebut berupaya untuk menciptakan isu perpecahan antar umat beragama. Apalagi tersangka diketahui mengantongi simbol ISIS.
"Itu yang membuat dugaan saya semakin kuat untuk mengatakan bahwa pembom itu memang diciptakan untuk tertangkap. Memang sebodoh itulah skenario yang saya pahami dari kejadian ini," jelasnya.
Oleh karena itu, Shohibul Anshor menghimbau pihak berwajib untuk menyelidiki dalang dari teror bom yang terjadi saat umat katolik sedang beribadah.
"Cari dalangnya! Itu yang terpenting agar interpretasi publik tidak melebar kemana-mana," tandasnya.[sfj]
KOMENTAR ANDA