Banyak desa desa unik di Indonesia yang mempunyai cerita masing masing, mulai dari letak geografisnya, adat budaya, hingga potensi lokal desa tersebut.
Di Kabupaten Langkat, ada sebuah desa terapung di laut yang telah berdiri sejak puluhan tahun silam.
Desa terapung ditengah laut ini, dihuni oleh lebih kurang 700 kepala keluarga.
Untuk mencapai desa ini, hanya perlu menggunakan sampan dayung tradisional selama 15 menit dari dermaga pangkalan brandan.
Menuju kampung terapung yang unik ini, masyarakat sekitar masih mempertahankan sampan dayung sebagai alat transportasi, yang biasa disebut warga dengan 'tambang'.
Tidak ada sekolah ditempat ini, bahkan 700 kepala keluarga yang memilih tinggal diatas air laut ini, sudah berlangsung puluhan tahun, secara rukun dan damai.
Setiap pagi, ratusan anak anak yang ingin pergi ke sekolah, harus pergi kedaratan dengan menggunakan sampan.
Sebagian besar masyarakat di desa tersebut menggantungkan hidupnya sebagai nelayan tradisional, dan ada juga yang membudidayakan kepiting sebagai mata pencaharian.
Kaum ibu di kampung ini biasanya mengisi waktu dengan mengambil upah membelah isi kepiting, sebagai tambahan penghasilan sang suami.
Menurut Fitri, yang merupakan warga sekitar, dirinya setiap hari mengambil upahan isi kepiting.
"Memang ini pekerjaan kami sehari hari, kami mengambil upahan kupas isi kepiting, untuk tambahan penghasilan suami," ungkapnya.
Disaat air laut pasang, anak anak memanfaatkan air laut pasang sebagai wahana bermain air di halaman rumah, canda dan tawa keluar dari wajah lucu anak anak Didesa terapung tersebut.
Warga Didesa ini melakukan sosialisasi antara rumah dan jembatan sebagai akses jalan tanah, sehingga warga di desa lain menyebut masyarakat di desa Kelantan dengab sebutan manusia khayangan.[rgu]
KOMENTAR ANDA