Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Utara, Elisa Marbun akhirnya memberikan penjelasan mengenai polemik seputar pakaian yang dikenakan oleh presiden Jokowi saat perayaan Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba. Menurutnya, topi (tali-tali) yang disematkan kepada Presiden Jokowi merupakan hasil konsultasi yang mereka lakukan kepada 3 orang penenun Ulos di Tanah Batak Toba yakni penenun dari Silindung, Toba dan Samosir. Ketiga penenun tersebut menurutnya merupakan penenun yang sudah sangat dikenal di kawasan daerah tersebut.
"Bahkan ketiganya sudah sering membuat tenunan serupa (seperti yang dikenakan oleh Presiden Jokowi) kepada pejabat lain untuk dikenakan saat acara budaya maupun karnaval," katanya dalam surat edaran yang memiliki kop surat resmi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara tersebut yang beredar di kalangan jurnalis, Kamis (25/8).
Dari konsultasi tersebut menurut Elisa, ketiga penenun konsultan mereka memastikan tali-tali yang dikenakan oleh presiden Jokowi tersebut merupakan pakaian yang diperuntukkan bagi acara
karnaval dan bukan untuk acara adat. Untuk itu ia meminta agar seluruh pihak termasuk tokoh-tokoh masyarakat dan adat Batak dapat memahami pemakaian tali-tali oleh presiden Jokowi dalam karnaval tersebut.
"Harus dimengerti pada acara karnaval tersebut tidak ada acara adat Maha Rajaon (merajakan) seseorang. Kalaupaun ada suatu modifikasi, itu bisa-bisa saja karena ini adalah acara karnaval yang kadang bisa dimodifikasi tanpa menghilangkan makna arti ulos dalam hal pemakaian tali-tali di kepala seorang pejabat tinggi negara," ujarnya.
Elisa menambahkan, khusus mengenai tali-tali yang dipakai oleh Presiden Jokowi tersebut merupakan Ulos Tuntuman yang biasa dipakai sebagai penutup kepala pria yang sudah menikah. Untaian "rambu" yang menjuntai merupakan ujung dari ulos yang ditenun dan dibiarkan menjuntai sebagai lambang banyakya rakyat Indonesia khususnya masyarakat Batak yang dipimpin oleh Jokowi.
"Dan ujungnya tidak dipilin karena merupakan hasil tenunan," jelasnya.
Elisa justru menghimbau agar masyarakat lebih melihat arti penting dibalik perayaan karnaval tersebut dimana kehadiran Jokowi merupakan bukti dari kepeduliannya terhadap perkembangan pariwisata di Sumatera Utara khususnya di Danau Toba.
"Kita harusnya bangga dengan keseriusan presiden dalam memajukan Sumatera Utara apalagi beliau juga meinta agar even seperti ini menjadi even tahunan," demikian Elisa Marbun.[rgu]
KOMENTAR ANDA