post image
KOMENTAR
Pengurus Partai Golkar mendapat kesempatan bertemu pengurus International Department Communist Party of China (IDCPC) atau Partai Komunis Tiongkok (PKT) selama seminggu. Selain bertemu dengan elite PKT, pengurus Golkar juga berdialog dengan warga di Nanjing, Jiangsu soal komunitas ditingkat akar rumput.

Delegasi pengurus Golkar terdiri dari Wasekjen Golkar Ace Hasan Syadzily, Ketua Departemen Hubungan Luar Negeri Golkar Emmalia Natar, Wasekjen Golkar Melki Laka Lena, Wabendum Golkar Selina Gita, Wabendum Golkar Sari Yulianti, Wabendum Golkar Ernawati Tahang, Ketua Departemen Otonomi Khusus Golkar Fauziah Pujiwatie, Anggota Departemen Pembangunan Daerah dan Pedesaan Marleen Jeanne Petta, serta Ketua Departemen Organisasi Golkar Rofiqul Umam.

Wasekjen Golkar, Ace Hasan Syadzily selaku pimpinan delegasi mengatakan, kunjungan ke komunitas akar rumput yang dibina PKT di Nanjing ini adalah untuk me­lihat bagaimana peran partai untuk kesejahteraan rakyat. Menurutnya, Indonesia dan Tiongkok memang memiliki sistem politik yang berbeda, tapi itu tidak menutup pintu pertukaran pengalaman.

"Kita ingin melihat bagaimana kesejahteraan bisa meyakinkan rakyat bahwa partai ini yang harus dipilih rakyat Tiongkok (China) dan akan menumbuhkan militansi grassroot," ujar Ace.

Di Nanjing, para pengurus Golkar diajak mengunjungi kompleks apartemen di kawasan Jianye. Ada sekitar 4.200 keluarga atau sekitar 22.000 orang di 4 blok kompleks apartemen ini.

Pengurus PKT di Yue An, Liu Xiang yang mengatakan, gedung apartemen ini milik pemerintah, tapi fasilitas untuk warga dikelola oleh anggota PKT. Fasilitas yang disediakan mulai dari kegiatan untuk lansia, keluarga berencana, perpustakaan, fasilitas olahraga, hingga daycare.

"Penduduk di sini kebanyakan pengusaha, lapisan sosial menengah ke atas. Jadi pelayanan yang diberikan ke mereka baik dari pemerintah dan partai harus sesuai dengan kebutuhan mereka," kata Liu.

Pengurus Golkar bertanya apakah semua warga yang tinggal di komplek apartemen Yue An harus menjadi anggota PKT. Liu mengatakan bahwa hal itu tidak wajib. "14 persen penduduk di sini anggota partai," jelasnya.

Para anggota PKT tersebut yang mengelola dan mem­fasilitasi warga untuk beraktifitas. Seperti yang dilakukan oleh Bapak Xu dan Ibu Luan yang merupakan lansia. Keduanya mengorganisir latihan musik untuk warga lansia lain di Yue An.

Fasilitas lain yang diorganisir oleh anggota PKT antara lain perpustakaan, meja pingpong, latihan melukis, hingga pojok 'curhat'. Ada pula satu dinding yang dipenuhi oleh foto anggota PKT yang tinggal di kompleks Yue An. "Foto anggota partai dipasang sehingga warga tahu dan mereka harus beri pelayanan dengan baik," papar Liu.  [hta/rmol]


 

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa