Kebahagiaan menghampiri Gloria Natapradja Hamel. Siswi SMA Islam Dian Didaktika ini sempat batal dikukuhkan sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana, Senin (15/8) karena berkewarganegaraan Prancis. Namun, kemarin, Gloria tampil di posisi gordon dalam barisan Paskibraka saat penurunan Sang Merah Putih, sore hari. Di linimasa, netizen banyak yang mengucapkan selamat.
Gloria akhirnya masuk dalam tim Paskibraka dan ikut dalam prosesi penurunan bendera Sang Merah Putih. Gloria diberikan posisi gordon dalam barisan. Posisi ini tugasnya menyambut Presiden dan Wakil Presiden ketika masuk ke arena upacara. Bahkan, sebelumnya, Gloria diundang makan bareng dengan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla.
Seskab Pramono Anung menceritakan proses diterimanya Gloria. Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla meminta pertimbangan sejumlah pihak seperti Menkum HAM hingga Panglima TNI. Pemerintah, lanjut Pramono, dalam persoalan Gloria ini mengambil jalan keluar yang soft. "Ada perbedaan yang mendasar ya. Gloria masih 16 tahun, undang-undang kita mengatur yang masih di bawah 18 tahun itu bisa memilih kewarganegaraannya sendiri," jelas Pramono di Istana Merdeka, kemarin.
Kabar Gloria masuk dalam barisan Paskibraka ini awalnya dicuitkan akunTwitter Menpora Imam Nahrawi. "Terima kasih Pak Presiden @jokowi Pak Wapres @Pak_JK yang telah mengijinkan Gloria bergabung sore ini di Paskibraka," cuit @imam_nahrawi. "Alhamdulillah lega melihat Gloria berseragam Paskibraka dan masuk di barisan Gordon di Istana. Gloria hebat," kicau Imam lagi.
Berita ini langsung ditanggapi ratusan tweeps. Akun @G_paseksuardika merasa bangga. "Bangga melihat semangat dan keindonesiaan GloriaPASKIBRAKA dan terima kasih Presiden @jokowi akhirnya Gloria bisa membuat sejarah hidupnya," cuitnya, diamini @fadjroeL. "Gloria Natapradja akhirnya bertugas menurunkan bendera di Istana #TerimakasihJOKOWI." Pakar Hukum Tata Negara Mahfud MD di akunnya @mohmahfudmd menimpali. "Kasus Gloria itu mudah, sebab dia bukan jadi pejabat yang ambil kebijakan dan keputusan. Malah bagus Gloria ikut Paskibraka." Akun @PartaiSocmed mengapresiasi keputusan Presiden. "Bintang HUT RI tahun ini adalah Gloria," cuitnya, disamber @wilsonsitorus. "Beginilah seharusnya pemerintah merespon.Terbang tinggi Gloria," kicaunya.
Tak jauh berbeda, hampir seluruh pembaca di link berita terkait senang dan mengucapkan selamat. "Selamat ya Glo. Akhirnya bisa juga ikut di tim Paskibraka," tulis Gede Negara disambut Fahni Nurmantofa dan Sabrina_duncan. "Alhamdulillah, rejeki anak solehah. Selamaaat ya nak. Sukses ya." Akun budisunarso menilai Jokowi bijaksana. "Anda bijaksana, walaupun seorang anak jangan sampai dia sakit hati," tulisnya.
Sementara, peringatan HUT Kemerdekaan RI Ke-71 disebut menelan biaya Rp 7.872.842.000. Data itu diungkapkan Direktur Center For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi, Selasa (16/8). Meski turun dari tahun lalu (Pada 2015, alokasi anggaran hari kemerdekaan Rp 11.511.465.600), Uchok menemukan potensi kerugian negara Rp 2.849.706.860.
Modus potensi kerugian negara ini berasal dari pihak panitia lelang yang memilih perusahaan-perusahaan dengan harga tinggi dan mahal. Sedangkan perusahaan yang menang lelang pun dari tahun 2015 dan 2016 adalah perusahaan yang sama. Karena itu, Uchok prihatin dengan peringatan hari kemerdekaan era Jokowi ini. Menurut dia, pengaturan lelang yang masih amburadul akan menambah preseden buruk bagi Jokowi. "Masa untuk ulang tahun kemerdekaan saja, harus ada potensi kerugian negara. Dan pihak-pihak Setneg dan staf kepresidenan selama ini kemana? Untuk urusin administrasi tidak bisa, dan urusin lelang juga tidak bisa. Ini ulah hanya bikin malu dan lelucon bagi negara-negara lain," tuturnya.
KOMENTAR ANDA