post image
KOMENTAR
Meski sedang dalam keadaan duka karena rumahnya terkena rencana penggusuran oleh PT. KAI, masyarakat pinggir rel Jalan Bambu II, Kelurahan Durian, Kecamatan Medan Timur tetap melaksanakan upacara bendera Merah Putih memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-71.

Masyarakat yang tergabung dalam Forum Komunitas Masyarakat Pinggir Rel (FK-MPR) mengibarkan bendera Merah Putih yang tidak biasa. Mereka menggunakan bendera Merah Putih yang telah dipenuhi dengan cap darah masyarakat.

Cap darah tersebut berasal dari setiap jari masyarakat yang mengikuti upacara.

"Bendera Merah Putih yang kami kibarkan ini sudah diberi cap darah dari jari seluruh masyarakat," kata Niko Silalahi, salah seorang warga.
 
Niko menjelaskan, hal tersebut dilakukan FK-MPR sebagai bentuk protes terhadap rencana penggusuran rumah oleh PT. KAI.

"Ini adalah bentuk protes rakyat kecil terhadap rencana penggusuran yang berarti rakyat belum merdeka," jelasnya.[sfj]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel