MBC. Unjuk rasa mengecam kekerasan terhadap dua wartawan asal Medan, Array Argus dan Andri Safrin,oleh oknum TNI AU dan Paskhas Lanud Suwondo, digelar di depan Gedung Pemko Binjai, Selasa (16/7) pagi.
Tampak puluhan wartawan, dengan menggunakan pengeras suara dan karton yang sengaja dibentangkan, melakukan orasi yang dipimpin oleh kordinator aksi, Zainal Tanjung dan Hendra Mulya.
Aksi unjuk rasa yang digelar di depan Gedung Pemko Binjai, merupakan bentuk solidaritas para jurnalistik Binjai terhadap kekerasan yang di lakukan para oknum TNI AU yang berlangsung kemarin.
Dalam orasinya, Zainal Tanjung menekankan agar Undang-undang Pers tentang kebebasan yang telah diatur dalam undang undang, tidak dikebiri.
"Jangan kebiri kebebasan pers, semua telah di atur oleh undang undang, kami bukan perampok, bukan pencuri, jadi jangan perlakukan kami seperti binatang," ungkapnya dengan penuh semangat.
Atas tindakan kebrutalan TNI AU yang telah mencoreng dan menganggap remeh insan pers, aliansi jurnalis Binjai meminta kepada pihak terkait untuk segera mengabulkan tuntutannya, antara lain :
Mencopot Komandan Lanud Soewondo, Kolonel Arifien, Pom TNI AU harus terbuka dalam menindak pelaku penganiayaan, polisi harus usut tuntas kasus ini. Segera terima laporan korban kekerasan tindakan brutal TNI AU. copot dengan tidak hormat personel TNI AU yang telah menganiaya wartawan. Jangan ada lagi kekerasan terhadap wartawan, karena sudah berulang kali terjadi. Kembalikan TNI pada fungsinya, karena TNI bukan pasukan okupasi rakyat. [hta]
KOMENTAR ANDA