Wartawan dari seluruh daerah di Indonesia mengecam tindakan represif berujung penganiayaan sejumlah wartawan oleh personil TNI AU saat melakukan peliputan di Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Senin (15/8) kemarin. Kecaman ini muncul di seluruh daerah di Indonesia terutama di Sumatera Utara.
Bahkan pagi ini, seluruh wartawan dari berbagai kota di Sumatera Utara akan turun serentak melakukan aksi unjuk rasa memprotes penganiayaan tersebut.
"Kami wartawan di Binjai sudah siap untuk melakukan aksi," kata wartawan di Binjai Endang Junaidi, Selasa (16/8).
Hal senada juga disampaikan oleh perwakilan wartawan dari Deli Serdang, Indra. Menurutnya wartawan di Deli Serdang juga akan menggelar aksi mengutuk kekerasan terhadap dua orang jurnalis Array Argus (Harian Tribun Medan) dan Andri Syafrin (MNC TV) yang sedang melakukan tugas jurnalistiknya.
"Kawan-kawan Deli Serdang juga buat aksi. Jurnalis Belum Merdeka!
menyikapi kekerasan yang dialami oleh jurnalis televisi MNC TV atas nama b Andri Safrin, dan Aray Argus wartawan Tribun Medan. Peristiwa tersebut menunjukan bahwa profesionalitas jurnalis yang bekerja dengan kode etik jurnalistik selalu berhadapan dengan arogansi dan ketidakprofesionalan aparat.
," ujarnya.
Aksi yang lebih besar akan dilakukan oleh wartawan di Kota Medan. Seluruh oraganisasi wartawan seperti Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), dan berbagai aliansi perkumpulan wartawan lainnya seperti Aliansi Media Cyber Indonesia (AMCI) serta Forum Jurnalis Medan (FJM) seluruhnya akan bergabung melakukan aksi protes.
"Kita ingin menyadarkan seluruh masyarakat terutama oknum-oknum aparat mengenai pentingnya bekerja profesional. Pemahaman mengenai Undang-Undang termasuk Undang-Undang Pers harus disampaikan agar kejadian terulang tidak terjadi. Itu harapan kita," ujar Ketua FJM Jonris Purba.[rgu]
KOMENTAR ANDA