Banyak kesulitan yang diderita oleh masyarakat Gunung Sinabung meski sudah dievakuasi ke tempat yang aman dan menjamin keselamatannya. Salah satu kesulitan pengungsi Gunung Sinabung dialami oleh pengungsi usia anak-anak.
Selain mendapat kesulitan secara fisik, anak-anak pengungsi Gunung Sinabung juga mengalami kesulitan moril. Secara kasat mata dapat terlihat bahwa anak-anak tersebut lebih membutuhkan dukungan moril.
Ketika mendatangi salah satu posko pengungsian, tepatnya posko yang berada di Desa Perteguhen, Kecamatan Simpang Empat, MedanBagus.com langsung dikerumuni anak-anak tersebut. Mereka tampak senang melihat orang baru yang datang ke tempatnya dan mencoba membangun interaksi.
Hal tersebut kemudian dikuatkan dengan pernyataan yang diberikan oleh Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Karo, Natanail Perangin-angin. Ia mengatakan, beberapa bulan terakhir, program trauma healing yang biasa diberikan relawan sudah tidak ada lagi.
"Beberapa bulan ini trauma healing tidak ada lagi untuk anak-anak pengungsi Sinabung. Karena bencana ini sifatnya maraton, jadi pegiat sosial mungkin juga mengalami kelelahan," katanya kepada MedanBagus.com di Kabanjahe, Karo, Sabtu (13/8).
Ia juga menjelaskan, sesuai pengamatannya di lapangan, anak-anak pengungsi Gunung Sinabung saat ini sangat membutuhkan program trauma healing.
"Memang terlihat anak-anak itu kurang hiburan dan sangat membutuhkan trauma healing. Kalau anak-anak biasanya mereka lebih senang mendapat bantuan seperti itu," jelasnya.
Sementara untuk BPBD Karo sendiri, program moril yang sedang dan terus dilaksanakan adalah program pengembangan keterampilan.
"BPBD Karo juga punya program, tapi program kami saat ini semacam pengembangan keterampilan," tandasnya.[sfj]
KOMENTAR ANDA