post image
KOMENTAR
Muslim Amerika Serikat tengah berduka. Imam Masjid di New York, Maulama Akonjee, bersama asistennya Thara Uddin, tewas ditembak orang tidak dikenal. Gelombang aksi massa terus mengalir di Negeri Paman Sam ini meminta kasus itu diusut tuntas.

Peristiwa itu terjadi, Sabtu pukul 14.00 waktu setempat. Akonjee, bersama Uddin baru saja menunaikan ibadah Shalat Zuhur di Masjid Al- Furqan. Di luar area Masjid, tiba-tiba saja terjadi letusan senjata dan mengenai keduanya yang langsung tersungkur. Letusan keras, sontak membuat terkejut warga sekitar dan berhamburan keluar. Sayang, pelaku tidak ketahuan. Namun, kedua korban yang terkena tembakan itu langsung dibawa ke rumah sakit terdekat.

Dikutip The New York Times polisi menyatakan Akonjee dan Uddin kemungkinan menjadi sasaran pelaku meski belum diketahui motif penembakannya. Keduanya ditembak dari belakang oleh pelaku yang mengenakan kemeja polo warna gelap dengan celana pendek. Akonjee sempat dilarikan ke rumah sakit Jamaica namun nyawanya tak tertolong. Di saku Akonjee, uang 1.000 dolar AS masih utuh sehingga memunculkan dugaan bahwa penembakan itu bukan murni perampokan. Deputi Inspektur Polisi New York, Henry Sautner mengatakan, pemeriksaan awal menunjukkan tidak ada kaitan penembakan dengan agama.

Sontak, peristiwa itu langsung menyebar. Imam Besar di New York, Shamsi Ali, yang kebetulan sedang berasa di Indonesia mengatakan penembakan dan penyerangan terhadap muslim kian marak karena dipicu sikap calon presiden Amerika, Donald Trump. Calon presiden dari Partai Republik itu sering pidato yang berisi kebencian terhadap Islam. "Salah satu penyebabnya karena retorika politik kebencian yang dilakukan Donald Trump. Pidato-pidatonya anti-Islam," ujarnya usai mengisi acara tablig akbar bertajuk 'Telling Islam To the World' di Masjid Salman, Jalan Ganeca, Bandung, kemarin.

Shamsi merupakan warga Indonesia yang dikenal sebagai Imam di Islamic Center of New York dan Direktur Jamaica Muslim Center New York. "Tentu kami kecam peristiwa ini. Kami juga menyampaikan belasungkawa kepada komunitas muslim di Amerika," kata Shamsi.

Shamsi mengatakan, kasus penembakan terhadap Akonjee akan memicu reaksi kemarahan umat muslim di seluruh dunia. Shamsi mendesak pihak berwenang di Amerika Serikat mengusut tuntas kejadian itu. "Hukum dan keadilan harus ditegakkan. Pelaku harus ditangkap. Paling penting, pemerintah Amerika segera memberikan perlindungan kepada masyarakat muslim di Amerika," ujar Shamsi.

Untuk diketahui, Akonjee dikenal sebagai Imam Masjid di New York yang ramah dan sederhana. Misba Abidin, tokoh masyarakat Bangladesh menyatakan keseharian Akonjee hanya dari masjid dan pulang ke rumah. Akonjee, kata Abidin, termasuk imam yang irit bicara tapi memberikan teladan dengan banyak bekerja.

Selain ramah, Akonjee juga termasuk imam yang disegani. Kobir Chowdhury, imam masjid Al-Aman yang berdekatan dengan masjid Al-Furqan, mengatakan sangat menghormati Akonjee. "Dia adalah imam yang selalu ditunggu khotbahnya," kata Chowdhury.[sfj/rmol]

Bank Sumut Kembalikan Fitrah Pembangunan, Kembangkan Potensi yang Belum Tergali

Sebelumnya

Berhasil Kumpulkan Dana Rp 30 Juta, Pemkot Palembang Sumbang Untuk Beli APD Tenaga Medis

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ragam