Musim kering yang terjadi di Langkat menyebabkan ratusan hektar lahan pertanian mulai terlihat kering dan retak-retak.
Lahan yang kering tersebar di beberapa kecamatan diantaranya Kecamatan Stabat, Tanjung Pura, Brandan Barat Dan Kecamatan Besitang.
Seluruh lahan pertanian yang mengalami kekeringan adalah lahan pertanian tadah hujan, kekeringan ini akibat hujan yang tak turun selama beberapa pekan terakhir.
Menurut Tugino, salah seorang petani, hujan sudah tak turun selama beberapa pekan dan membuat tanaman mereka kering, serta tanah retak retak.
"Sudah beberapa minggu ini di sini tidak turun hujan, jadi tanaman di sini kering semua, tanahnya pun pada retak-retak," ungkapnya sembari menunjukkan lokasi persawahannya.
Untuk mengantisipasi tanamannya agar tidak mati, para petani harus mencari sumber air yang jaraknya jauh dari areal persawahan mereka.
"Biar tanaman kami gak mati, kami harus ngambil air dari sungai, itu pun jauh dari sini, tambah biaya lagi lah bang”. Sambung Tugino.
Hujan yang tak kunjung turun menandai masuknya musim kemarau di Langkat.
Para petai berharap adanya bantuan pengairan dari pemerintah setempat, khususnya bantuan irigasi untuk lahan persawahan. [hta]
KOMENTAR ANDA