Bergejolaknya Gunung Sinabung sejatinya bukan sebuah bencana. Gunung Sinabung yang mengeluarkan segala isi perutnya hanya sedang melakukan pemulihan.
Hal tersebut disampaikan oleh ahli geologi, Gagarin Sembiring kepada MedanBagus.com melalui telepon selular, Kamis (11/8).
"Tidak ada istilah bencana Gunung Sinabung. Karena memang seperti itu proses alam yang harus dijalaninya. Ia mengeluarkan isi perutnya karena sedang memulihkan diri. Setelah memulihkan diri, kondisinya akan normal kembali," ujarnya.
Gagarin mengatakan bahwa tidak seharusnya aksi pengamanan pengungsi Gunung Sinabung memakai istilah relokasi.
"Tidak ada istilah relokasi, istilah yang benar untuk mengungsikan mereka adalah evakuasi," katanya.
Ia menjelaskan, hal tersebut perlu diluruskan sebab istilah relokasi akhirnya akan menyisihkan masyarakat sekitar Gunung dari tanah leluhurnya.
"Kalau evakuasi sifatnya sementara, ketika Gunung Sinabung normal masyarakat bisa kembali lagi ke tanahnya. Kalau relokasi sifatnya tidak sementara. Jika tetap menggunakan istilah relokasi, maka nanti masyarakat Gunung Sinabung akan kehilangan tanah leluhurnya," jelasnya.
Oleh karena itu, Gagarin menegaskan, Pemerintah Kabupaten Karo harus menjalankan dengan sebenar-benarnya atas saran teknis yang diberikan oleh Pusat Vulkanologi, Mitigasi, dan Badan Geologi (PVMBG).
"Pemerintah Karo harus benar-benar menjalankan saran teknis dari PVMBG. Saran PVMBG yaitu evakuasi sementara. Caranya ya banyak, bisa dengan menyewa lahan atau menggunakan lahan milik pemerintah sementara. Jangan singkirkan masayarakat Gunung Sinabung dari tanah leluhurnya!" tegasnya.[sfj]
KOMENTAR ANDA