post image
KOMENTAR
Kapolresta Medan, Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan aksi yang dilakukan anggotanya yang bertugas Polsek Medan Area Aiptu JS yang terekam CCTV melakukan pemukulan terhadap seorang operator warung internet (warnet) Bloody Jalan Raya Menteng, MS (17) merupakan tindakan yang salah. Pihaknya sendiri sudah melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan dan menyatakan permintaan maaf atas insiden tersebut.

"Saya sebagai Kapolresta Medan memohon maaf kepada keluarga korban. Memang tujuan dari anggota saya kesana itu baik, namun pemukulannya itu tetap salah," katanya di Mapolresta Medan, Jumat (5/8).

Mardiaz mengatakan, dari hasil penyelidikan terhadap Aiptu JS diketahui aksi pemukulan tersebut terjadi karena ia merasa kesal. Dimana operator warnet tersebut membiarkan anak berseragam sekolah masuk ke warnet untuk bermain internet padahal saat itu masih jam sekolah. Aiptu JS dan seorang personil kepolisian lainnya mendatangi warten itu sendiri setelah adanya perintah dari Kapolresta Medan agar jajarannya melakukan razia anak sekolah yang bermain internet saat jam sekolah sedang berlangsung.

"Memang saya perintahkan seluruh jajaran agar melakukan razia warnet dari pelajar saat jam sekolah berlangsung. Namun saat dilokasi, operator tidak mengindahkan himbauan petugas sehingga terjadilah penganiayaan tersebut," ujarnya.

Saat ini persoalan ini menurut Mardiaz sudah selesai dimana antara Aiptu JS dan pihak keluarga korban sudah menyepakati perdamaian. Dengan demikian kasus ini tidak akan dilanjutkan e ranah pidana umum. Akan tetapi di internal kepolisian, Aiptu JS menurutnya tetap akan diberikan sanksi yang didasarkan pada hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak Propam.

"Yang bersangkutan tetap akan mendapat sanksi," ujarnya.

Sementara itu, operator warnet yang menjadi korban MS (17) sendiri menyatakan dirinya ikut bersalah dalam insiden tersebut. Dimana, ia mengizinkan pelajar berseragam sekolah masuk dan bermain internet pada warnet yang dijaganya saat hari masih pagi. Ia juga meminta maaf karena tidak menghiraukan keberadaan petugas yang melakukan penertiban warnet dari akitifas pelajar saat berlangsungnya jam sekolah.

"Saya juga minta maaf, dan kedepannya saya akan taati aturan yang sudah dibuat," ungkapnya.

Diketahui rekaman CCTV yang memperlihatkan pemukulan operator warnet oleh personil kepolisian menjadi perbincangan hangat setelah videonya beredar di Youtube. Dalam video berdurasi sekitar 2,5 menit tersebut polisi terlihat memukul operator warnet sembari marah-marah karena mendapati seorang pelajar berseragam sekolah yang tengah asyik bermain pada saat jam sekolah sedang berlangsung.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel