Menko Polhukam Wiranto menegaskan pemerintah tidak mau ambil pusing soal ancaman yang dilayangkan kelompok bersenjata Abu Sayyaf terhadap warga Indonesia yang menjadi sanderanya. Menurutnya, pemerintah tidak akan membayar uang tebusan.
"Ya tidak usah, biarkan saja dia ngomong apa. Yang penting operasi pembebasan sandera terus berjalan, jangan kita disetir oleh mereka. Kita pemerintah yang berdaulat masak disetir sama perampok-perampok itu," jelas Wiranto kepada wartawan di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis (4/8).
Wiranto menuturkan, pihaknya sudah bertemu dengan keluarga korban penyanderaan. Sejauh ini, informasi mengenai adanya sandera yang sakit keras ataupun akan dibunuh tidak dapat dipercaya.
"Saya sudah ketemu sama keluarga, sudah ada pertemuan. Sakit segala macam itu kan informasi dari mereka. Kamu percaya yang diomongin mereka," katanya.
Namun begitu, Wiranto mengaku tak mau menyimpulkan jika upaya tersebut hanyalah modus yang dilakukan kelompok Abu Sayyaf untuk mendapatkan uang tebusan dari pemerintah Indonesia. Menurutnya, pemerintah tetap dalam posisi tidak akan terpengaruh.
Diketahui, kelompok Al Habsyi Misaya, salah satu faksi dari jaringan Abu Sayyaf mengancam akan membunuh empat anak buah kapal (ABK) Kapal Charles asal Indonesia jika tuntutan uang tebusan tidak dipenuhi perusahaan.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA