post image
KOMENTAR
Program pemerintah untuk menjadikan Danau Toba sebagai destinasi wisata unggulan di Indonesia terus mendapat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat, termasuk perusahaan-perusahaan diseputar danau terbesar di Asia Tenggara tersebut.

Direksi TobaPulp, Juanda Panjaitan mengatakan, perusahaan pengelola Hutan Tanaman Industri (HTI) yang berpusat di Kecamatan Parmaksian Kabupaten Tobasa, memberikan perhatian akan hal ini dalam kurun waktu 5 tahun belakangan.

"TobaPulp memberikan perhatian akan hal ini. Kami telah melakukan penghijauan Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba  beberapa kali baik bersama pemerintah maupun secara independent," katanya, Kamis (4/8).

Ia menjelaskan, saat ini TobaPulp memiliki luas wilayah konsesi 188.055 ha sesuai melalui izin Menteri Kehutanan pada beberapa kabupaten. Beberapa kawasan tersebut memiliki areal kerja di daerah DTA Danau Toba namun hanya dalam skala kecil.

"Luas lahan sesuai izin kita melalui SK 579 diareal DTA 13,2% namun hanya 3% yang kita tanami Eucalyptus, selebihnya kita pelihara sebagai kawasan Lindung dan kawasan Konservasi dimana didalamnya masih ditemukan vegetasi alami seperti Rusa, ayam hutan, beruang bahkan bunga raflesia arnoldi . Jadi pengaruh kita terhadap DTA Danau Toba sangat tidak signifikan," terang Juanda.

Menurut Juanda, saat ini konsesi HTI TobaPulp juga dapat dijadikan sebagai destinasi agrowisata baru dikawasan ekowisata Danau Toba. Seperti di Sektor HTI Aek Nauli Kabupaten Simalungun, dengan jajaran pohon Eucalyptus – bahan baku perusahaan, hidup berdampingan dengan kawasan hutan lindung yang terjaga kelestariannya.

Bahkan objek tersebut juga dapat dimanfaatkan bagi para pencinta olahraga offroad. Di Hutan TPL ini juga para pertualang dapat mengunjungi beberapa lokasi berbeda yaitu kawasan hutan lindung, aliran sungai dari mata air segar, lokasi penanaman pohon aren dan pohon kemenyan yang dipelihara serta situs situs sejarah sumur peninggalan Sisingamangaraja XII.

Sistem pemanfaatan hutan yang dikelola oleh TPL jelas memberi kesan postif bagi siapapun yang menyaksikan. Bahkan para wisawatan dapat menyaksikan jajaran pohon yang indah tersusun dengan rapi. Ketika tiba di lokasi penanaman pohon yang dipelihara perusahaan, para petani mampu menghipnotis para petualang dengan pertunjukan cara penanaman sesuai dengan kepercayaan, hingga cara melakukan pemanenan aren dan kemenyan.

Humas TobaPulp ketika dikonfirmasi melalui Senior Manager Tagor Manik membenarkan hal itu. "Semua kegiatan penanaman pohon menjadi program favorit kita Karena sesuai dengan kebijakan perusahaan sustainability Forestry yakni stabilitas hutan," ujar Tagor.

Tagor menjelaskan, perusahaan tidak hanya menyumbang pohon, bahkan sudah memulai program pengembangan bibit pohon lokal seperti Kemenyan, Andaliman dan Enau semenjak 5 tahun yang lalu dan bukan hanya diperusahaan saja bahkan bersama masyarakat.

"Taman Eden adalah bukti nyata pelestarian lingkungan, kita bekerja sama dengan bapak Marandus Sirait sebagai pengelola Taman Eden dengan mendirikan pusat pembibitan disana," terang Tagor Manik.[rgu]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi