Sedikitnya dikabarkan 2 orang tewas dalam bentrok yang terjadi di Kabupaten Karo antara warga dan aparat kepolisian, Jumat (29/7).
Kericuhan berawal saat pihak pengembang Pembangunan Relokasi Mandiri Tahan-2 Desa Lingga Kec. Simpang Empat Kab. Tanah Karo membongkar pagar yang sebelumnya dipasang oleh masyarakat Desa Lingga yang mengklaim bahwa jalan tersebut adalah jalan pemotongan menuju desa Lingga.
Pihak pengembang berencana membongkar pagar tersebut dengan menggunakan 1 unit alat berat jenis Beko/Scopel dan 2 unit Doser.
Mendengar hal tersebut, warga protes dan mengamuk, alat berat yang akan digunakan untuk membongkar pagar di bakar oleh warga. Tenda pos polisi yang di bangun pengembang untuk menghalau bentrokan juga tidak luput menjadi sasaran kemarahan warga dan ikut dibakar.
KBO Intel Polres Tanah Karo, Ipda Narno, mengatakan bahwa sampai saat ini (pukul 21.30 WIB), dirinya bersama anggota lainnya, masih terus siaga.
"Hingga saat ini masih terus bersiaga. Kalau korban memang benar ada, tetapi untuk jumlah pastinya belum tahu," ungkapnya.
"Bahkan barusan saja (sekira pukul 21.30 WIB), dikirim bantuan 5 orang Personil dari tiap tiap Polsek," sambungnya.
Pembongkaran pagar sebelumnya sempat berjalan lancar. Namun sekitar pukul 14.30 WIB, Sekretaris Desa lingga yang bernama Lotta Sinulingga memprotes tindakan yang dilakukan pengembang dan mengatakan bahwa ada pembiaran dari pihak kepolisian.
Merasa kecewa, akhirnya masyarakat Desa Lingga yang berjumlah lebih kurang 150 orang melakukan pemblokiran jalan umum, tepatnya di depan tenda pos polisi dan mengakibatkan Jalan Kabanjahe Simpang Empat macet total.
Tidak berselang lama, massa yang sebelumnya melakukan pemblokiran jalan kembali membuka jalan dan bersama sama menuju ke lokasi pagar yang sudah dibongkar dan berencana akan melakukan pemagaran kembali.
Jumlah massa yang melakukan protes terus bertambah, sedikitnya 400 orang yang berkumpul di lokasi pemagaran mencoba menuju ke arah tenda pos polisi yang dijaga oleh kurang lebih 15 polisi sembari mengancam polisi tersebut.
Merasa tidak mampu menghalau jumlah massa yang sangat banyak, personel polisi yang berjaga di tenda pos polisi meminta bantuan aparat kepolisian dari Polres Karo.
Namun warga semakin beringas, tenda pos Polisi dan alat berat di bakar oleh warga. Beruntung pemadam kebakaran cepat datang guna memadamkan api.
Melihat massa yang semakin lama kian beringas, aparat kepolisian mengambil tindakan tegas dan mengamankan 5 orang warga yang di duga menjadi provokator untuk diperiksa dan dimintai keterangannya.
Merasa tidak terima karena rekannya dimankan polisi, ratusan warga mencoba mendatangi polres Karo.
Bentrok kembali terjadi, ratusan warga tersebut mencoba melempari markas Polres dengan menggunakan batu, dan dibalas dengan tembakan peringatan dan gas air mata dari aparat polisi.
Massa berhasil dibubarkan, namun diketahui ada korban meninggal dunia dari pihak warga akibat bentrokan tersebut. Sementara itu aparat polisi masih melakukan identifikasi terhadap mayat tersebut.
Informasi yang didapat, hingga pukul 21.00 WIB warga masih menyerang Polres Karo dan Kantor DPRD Karo.[sfj]
KOMENTAR ANDA