post image
KOMENTAR
Beredarnya surat yang dituliskan oleh Komisi Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Jakarta tentang hukuman mati terpidana mati Fredy Budiman membuat heboh banyak pihak, mulai dari pihak elit hingga masyarakat.   

Begitu juga dengan masyarakat di Kota Medan dan Sumatera Utara umumnya. Sebab dalam surat tersebut, Fredy Budiman menyebutkan bahwa ia pernah mendapatkan bantuan dari Jenderal TNI Bintang 2 saat membawa narkoba dari Medan menuju Jakarta.

Menanggapi hal tersebut, Kontras Sumut menyatakan, pihaknya tidak ingin menduga siapa sebenarnya Jenderal TNI bintang dua dari Medan tersebut.

"Ada isu Jenderal TNI bintang 2 bekerja sama dengan Fredy. Kalau memang dia berasal dari medan, ya mudah mencarinya. Namun kami tidak mau menduga-duga siapa jenderal tersebut. Bisa saja jenderal tersebut ," kata Staf Operasional Kontras Sumut, Amin Multazam saat dihubungi MedanBagus.com melalui pesan elektronik, Jumat (29/7).

Amin juga mengatakan, Kontras Sumut tidak dapat memberikan informasi yang mendalam terkait isu tersebut. Sebab, Kontras Sumut tidak ikut ambil bagian dalam investigasi hukuman mati.

"Kontas Sumut tidak ikut dalam investigasi. Dalam kasus hukuman mati ini, teman-teman dari Kontras Jakarta yang fokus menangani," jelasnya.

Lebih lanjut, Amin juga mengatakan, jika memang Fredy menyebut identitas dari pejabat atau aparat yang membantunya, Kontras Jakarta akan terus melakukan investigasi.

"Dari runtututan cerita, sepertinya Fredy tidak buka nama kepada Kontras Jakarta. Kalaupun seandainya Kontras Jakarta mengetahui identitas pejabat yang disebut Fredy, pasti masih dirahasiakan. Karena mungkin belum cukup bukti atau alasan lainnya," pungkasnya.[sfj]   

Kuasa Hukum BKM: Tak Mendengar Saran Pemerintah, Yayasan SDI Al Hidayah Malah Memasang Spanduk Penerimaan Siswa Baru

Sebelumnya

Remaja Masjid Al Hidayah: Yayasan Provokasi Warga!

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Hukum