Dicopotnya Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli pada reshuffle kabinet kerja Jokowi Jilid II dipertanyakan banyak pihak. Pasalnya, Rizal Ramli telah berhasil menghambat laju reklamasi Teluk Jakarta.
Seperti seorang aktivis lingkungan, Pius Ginting, ia mengatakan bahwa perjuangan para buruh, petani dan aktivis lingkungan semakin berat.
"Perjuangan buruh, petani, aktivis lingkungan kian berat. Jokowi kian menerapkan disiplin ekonomi kapitalisme dengan militerisme. Menteri yang menghambat kapital diganti," kata Pius Ginting ketika dihubungi MedanBagus.com melalui pesan elektronik, Rabu (27/7).
Pius juga mengatakan, menurutnya sudah dua kali terjadinya pencopotan menteri yang melawan kapitalisme.
"Dalam pergantian pertama dulu, Adrinov Chaniago berusaha menghambat rel kereta api batubara Kalimantan, diganti. Terakhir ini, Rizal Ramli yang menghambat laju reklamasi Teluk Jakarta diganti," ujarnya
Ditambah dengan diplotnya Luhut B. Panjaitan sebagai Menko Kemaritiman dan Sumber Daya, penolakan reklamasi menjadi semakin sulit.
"Kian mengkawatirkan bagi perjuangan penolakan reklamasi adalah Luhut yang selalu mendukung kapital sawit akan membuat penolakan reklamasi kian sulit," tandasnya.[sfj]
KOMENTAR ANDA