Masyarakat disepanjang aliran sungai Sei mencirim belum dapat memanfaatkan air sungai yang digunakan sebagai keperluan sehari-hari.
Air sungai yang sejatinya dimanfaatkan warga untuk kegiatan mencuci dan mandi, kini terlihat sangat keruh dan tidak diketahui sampai kapan air Sungai Sei Mencirim bisa kembali jernih.
Bahkan, Masyarakat sepanjang aliran Sungai Sei Mencirim mulai bertanya tanya, apa sebenarnya yang menjadi penyebab keruhnya air Sungai Sei Mencirim.
Roma (23), salah seorang warga kelurahan Mencirim, merasa heran dengan air sungai yang menjadi keruh akhir-akhir ini.
"Kami heran kali bang, kami sebagai masyarakat mencirim ini, kenapa air sungai di daerah kami keruh terus akhir akhir ini, padahal warga disini sangat memerlukan air sungai ini untuk kebutuhan sehari hari," ujarnya.
"Apa Sebenarnya penyebabnya, kenapa air yang keruh ini belum ada penanganan sama sekali dari pihak Pemko Binjai," sambungnya.
Mengutip dari pernyataan Kabid Pengawasan dan Pengendalian BLH, Rusli sebelumnya, Kamis (20/7), ia menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan pemeriksaan di tiga lokasi dan menemui keganjilan dalam masalah air keruh tersebut.
"Kami sudah melakukan pengecekan di tiga lokasi, seperti jembatan Tanjung Pama,jembatan Simpang Keramat,dan jembatan Diponegoro. Pada Selasa pagi (18/7), di seputar jembatan Pama, air terlihat jernih, tetapai setelah kita lihat jembatan Simpang Keramat, air terlihat keruh, ada apa air di antara jembatan tersebut, padahal air ini untuk hajat orang banyak. Jangan hanya kepentingan segelintir orang, lalu masyarakat banyak yang di korbankan, kan tidak adil seperti itu," katanya kepada medanbagus.com.
Rusli juga mengatakan, air keruh tersebut terindikasi disebabkan oleh Galian C yang beroperasi di sekitar sungai.
"Kami sudah laporkan hal ini kepada tim terpadu galian C, dan setelah ada jawabannya, baru akan segera kita tindak lanjuti, karena kalau dari kaca mata kami, air keruh disebabkan karena aktivitas galian C yang masih beroperasi," bebernya.
Menyikapi hal tersebut, Medanbagus.com mencoba mendatangi Kabaghumas Pemko Binjai, Hendrik Tambunan diruang kerjanya, Selasa (26/7) untuk mengetahui penyebab pasti terjadinya air keruh di Sei Mencirim.
Hendrik berkilah pihaknya belum mengadakan rapat untuk membahas air keruh di Sei Mencirim.
"Kami juga masih belum mengetahui apa penyebabnya, dan sampai saat ini belum ada rapat pembahasan untuk hal itu," ujar Hendrik.[sfj]
KOMENTAR ANDA