Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku tidak bisa membuka rapor menteri ke publik. Terkait wacana perombakan Kabinet Kerja jilid dua yang santer beredar belakangan ini.
"Rapor selalu kita buat, hariannya ada, mingguannya ada, bulanannya ada, tapi tidak bisa kita buka," kata Presiden usai menghadiri silaturahmi nasional pendukung dan relawan Jokowi 2016 di Jakarta, seperti dikutip Antara, Minggu malam (24/7). Jokowi menyebutkan, dirinya memanggil sejumlah menteri secara bergantian belakangan ini karena membahas masalah sesuai bidang tugas masing-masing.
"Ya dipanggil ada yang bicara masalah beras, gula, industri perikanan, tergantung menteri siapa yang dipanggil. Kalau Susi ya urusan industri perikanan, kalau Amran terkait dengan pertanian, kalau Yohanna ya masalah perempuan dan anak, Rizal Ramli ya masalah kemaritiman," bebernya.
Menanggapi meningkatnya kepuasan masyarakat, Jokowi mengatakan pemerintah terus bekerja siang dan malam.
"Tugas kita bekerja siang malam, kemudian yang meniai ya masyarakat. Tugas kita adalah bekerja, kita itu ya saya, Pak Wapres, menteri dan di bawahnya. Tugas pemerintah bekerja, tentang penilaian ya diserahkan kepada masyarakat," katanya.
Ditambahkan Jokowi, kinerja kabinetnya selama ini ada yang sudah baik, dan ada juga yang masih kurang. Menjadi tugas pemerintah untuk memperbaiki yang kurang atau belum baik. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA