Rencana strategi (renstra) program pendidikan unggulan yang diusulkan oleh USAID PRIORITAS kepada 10 daerah di Sumatera Utara mendapat respon yang baik. Salah satu respon yang baik tersebut ditunjukkan oleh Kasubag Program Dinas Pendidikan Tobasa, Romauli Silalahi.
Ia mengatakan, renstra yang mereka desain akan memberikan kesempatan kepada siswa untu mendapatkan layanan pendidikan yang lebih baik. Bahkan mereka juga mendesain program bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
"Kabupaten Tobasa yang dalam renstra sebelumnya sudah memasukkan 4 program unggulan USAID PRIORITAS, melalui workshop ini kami menyepakati memulai pendidikan inklusi dengan melakukan pelatihan khusus bagi guru yang di sekolahnya terdapat anak-anak berkebutuhan khusus,” katanya dalam acara Workshop Review Renstra Pendidikan Mitra USAID PRIORITAS dan DBE di Sumatera Utara di Hotel Grand Kanaya Medan, Jumat (22/7).
Atas respon baik yang ditunjukkan oleh setiap daerah, Ahli Tata Kelola dan Manajemen Pendidikan USAID PRIORITAS Sumut, Rimbananto memberikan apresiasinya.
"Daerah ini mengadopsi program yang sebelumnya tidak ada di Renstra mereka. Biasanya untuk membuat renstra di-copy paste saja dari resntra sebelumnya, tetapi melihat perkembangan yang sangat baik di daerah lain, mereka ingin membenahi program pendidikannya. Terutama pendidikan inklusif yang masih menjadi isu minoritas. Melalui forum ini, 10 kabupaten/kota ini merasa perlu memasukkan pendidikan inklusi dalam programnya," ujarnya.
Lebih lanjut Rimbananto mengatakan masing-masing daerah memiliki program yang menarik. Ia memberikan contoh Tapanuli Selatan. Kabupaten ini mendiseminasi modul-modul pembelajaran yang dilakukan secara sistemik.
“ Artinya dilakukan berkelanjutan setiap tahun dan menjangkau seluruh guru dengan alokasi dana yang didukung oleh dana sekolah (BOS). Jadi tidak tergantung kepada APBD. Sistemnya sudah terbagun dengan membuat aturan pengalokasian dana BOS sebanyak 5% untuk pelatihan tersebut,” pungkas Rimbananto.[sfj]
KOMENTAR ANDA