post image
KOMENTAR
Uni Eropa menyebut bahwa sederet langkah yang diambil pemerintah Turki pasca kudeta gagal pekan lalu tidak dapat diterima.

Dalam sebuah pernyataan, Perwakilan Tinggi Uni Eropa Federica Mogherini dan Komisaris Johannes Hahn mengatakan mereka prihatin dengan keputusan Turki untuk mengeluarkan status darurat.

Langkah ini dinilai dapat memberikan para pemimpin Turki jauh mencapai kekuasaan untuk memerintah dengan dekrit.

Selain mengumumkan status darurat, pemerintah Turki juga menangkap, memecat atau menangguhkan ribuan tentar, pegawai negeri dan akademisi.

Sekitar 600 sekolah ditutup dan akademisi telah dilarang melakukan perjalanan. Universitas yang dipimpin oleh orang asing telah dipaksa untuk mengundurkan diri.

Selain itu, pemerintah Turki juga telah mencabut mandat pers 34 wartawan.

Dua pejabat tinggi Uni Eropa tersebut pun kemudian mendesak Presiden Recep Tayyip Erdogan untuk menghormati aturan hukum, hak dan kebebasan.

Mereka juga memperingatkan Turki atas keputusan untuk menangguhkan Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia. Mereka menyebut bahwa hal itu harus tetap pada kondisi dimana suspensi diperbolehkan.[rgu/rmol]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel