Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang baru dilantik kemarin, Penny Kusumastuti Lukito, harus mampu menuntaskan dan mencegah terulangnya kasus peredaran vaksin palsu.
"Semoga di bawah pimpinan Ibu Penny Lukito kasus peredaran vaksin palsu tak lagi terulang," ungkap Sekjen Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI), Mohammad Jafar Hafsah, dalam siaran persnya, Kamis (21/7).
Dia menyampaikan demikian karena ICMI sangat concern pada kualitas generasi penerus bangsa Indonesia. Sementara peredaran vaksin palsu ini merugikan dan membahayakan kesehatan generasi muda di Indonesia.
"Kasus vaksin palsu sudah sangat melukai hati rakyat, sangat terasa para orangtua yang menjadi korban akibat kelalaian dalam pengawasan peredaran vaksin yang digunakan di tengah masyarakat selama ini," ungkapnya.
Selain itu, Doktor jebolan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini juga meminta Penny mengoptimalkan sumber daya di BPOM dalam melakukan pengawasan terhadap peredaran makanan dan obat-obatan di masyarakat.
"Tak hanya vaksin palsu, makanan ataupun obat-obatan yang mengandung zat berbahaya tidak boleh beredar lagi di masyarakat," ucap Jafar.
Karenanya, ia juga berharap, Kepala BPOM baru bisa bersinergi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam kerja-kerja pengawasan obat dan makanan guna menghasilkan terobosan dan strategi dari Penny dalam melakukan pengawasan terhadap obat dan makanan.
"ICMI berharap di bawah kepemimpinan Penny, kasus beredarnya vaksin palsu yang baru saja terjadi tak kembali terulang di kemudian hari. Kita semua tahu bahwa akhir-akhir ini dengan terbongkarnya vaksin palsu peran BPOM itu cukup besar. Mudah-mudahan dengan suasana baru, harapan saya tentu ada perbaikan, ada peningkatan," demikian Jafar.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA