Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya sedang mempersiapkan pembangunan "cold storage" atau kulkas ikan untuk menunjang produksi ikan yang mencapai jutaan ton setiap tahunnya.
Selama ini menjadi kendala bagi nelayan adalah selalu ingin cepat menjual ikan tangkap, tanpa bisa dikelola lebih lanjut karena ketiadaan tempat penyimpanan ikan. Pemerintah kini memang tengah gencar mendorong industri perikanan, dan merubah paradigma agar ikan disimpan terlebih dahulu untuk diproses.
"Selama ini, kapal asing dari luar negeri datang kapalnya sudah mempunyai cold storage, jadi ikan yang ditangkap oleh nelayan Indonesia dibeli oleh mereka. Jadi yang disebut illegal fishing itu bukan hanya nyolong ikan, tetapi dia membeli ikan dari nelayan Indonesia yang nelayan Indonesia tidak mampu ngolah ikan itu," kata Deputi II Bidang Sumber Daya Alam dan Jasa Kemenko Maritim, Agung Kuswandono, di Jakarta, Kamis, (21/7).
Wilayah Indonesia bagian Timur kebagian jatah pembangunan cold storage bagi nelayan. Pemerintah kini tengah mempersiapkan energi penunjang untuk membangunnya. Cold Storage akan dibangun di Makassar, dan pemerintah telah berkoordinasi dengan PLN dan Pertamina untuk membangun energi cold storage berupa sumber listrik, agar wilayah ini bisa menjadi produsen ikan.
"Produsen ikan kita hampir di seluruh wilayah Indonesia. Berarti PLN atau pasokan listrik harus ada di hampir seluruh wilayah Indonesia. Dan proyek ini bukan proyek kecil ini program besar yang harus dilaksanakan secara kontinyu," tegas Agung.
Cold Storage menjadi langkah awal untuk diproyeksikan membangun industri pengolahan ikan. Ikan olahan dapat dihasilkan oleh para nelayan, tidak hanya bertumpu pada ikan tangkap utuh semata.
"Jadi bayangan kita nanti kita tidak hanya ahli menangkap ikan tapi kita juga ahli mengolah ikan. Kita nanti akan punya pabrik pengolahan ikan. Yang kita makan tidak hanya ikan bakar. Ada ikan yang sudah diproses," demikian Agung.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA