post image
KOMENTAR
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan runutan kontak senjata antara tim Raider TNI dan Brimob Polri dengan beberapa orang tak dikenal di hutan Poso, Sulawesi Tengah. Dalam kejadian ini diduga gembong teroris, Santoso tewas ditembak Satgas Tinombala.

Menurut Luhut, dimulai Rabu (13/7) lalu ketika Wakil Komandan Satgas Tinombala Sektor 1/PPU AKBP J Hutagaol bersama lima anggota Raider TNI, dua anggota Brimob Polri dan seorang anggota Korps Marinir diperintahkan mengejar kelompok Santoso dengan pola penyergapan di daerah Kuala Tambarana.

"Saat seorang anggota Raider TNI melaksanakan patroli, mereka menemukan jejak kaki dari arah barat ke utara," lanjut Luhut saat berbincang dengan wartawan di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (20/7).

Dari hasil pemantauan tersebut, tim menemukan dua orang tak dikenal (OTK) di sebuah gubug dan tiga lainnya tengah menyeberangi sungai Tambarana.

Sekitar pukul 17.00-17.30 sore waktu setempat, temuan itu dilaporkan ke komandan Tim Raider yang lantas memerintahkan untuk mendekati sasaran dan dilakukan penyergapan. Kontak senjata pun terjadi sekitar 30 menit dengan lima OTK.

Pasca kontak senjata dilaporkan dua korban meninggal dunia, yang diduga pimpinan Mujahidin Indonesia Timur, Santoso alias Abu Wardah dan seorang lagi pengikutnya, Muchtar alias Kahar. Sedangkan tiga OTK yang terdiri dari dua perempuan dan seorang laki-laki, melarikan diri.

"OTK perempuan yang lari sempat terlihat membawa senjata api," ulasnya.

Berlanjut hari Senin (18/7) pukul 20.00 WITA, posko Sektor 1/PPU menggerakkan tim lain untuk membantu evakuasi jasad. Keesokan harinya pukul 12.10 WITA, Operasi Tinombala AKBP Leo Bona melakukan evakuasi via udara dengan helikopter.

"Helikopter tersebut menuju RS Bhayangkara Palu untuk proses identifikasi," terang Luhut.

Di hari yang sama pada pukul 13.30 WITA berdasarkan hasil pemeriksaan, dipastikan dua jenazah hasil evakuasi adalah Santoso dan Mukhtar.

Luhut menambahkan, dalam operasi tersebut Satgas Tinombala berhasil mengamankan barang bukti berupa sepucuk senjata api jenis M-16, tiga Magasin M16, satu telepon genggam jenis dan beberapa flash disk.[sfj/rmol]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel